Liliyana, Mery (2001) Penentuan Bercak Identitas Simplisia Jahe (Zingiber Officinale Rosc) Dalam Beberapa Merek jamu Pegal Linu yang Beredar Di Pasaran Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
F_1092_Abstrak.pdf Download (82kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mencari simplisia yang paling sering dijumpai dalam jamu pegal linu dari berbagai macam merek, mencari pelarut ekstraksi yang dapat menghasilkan bercak minyak atsiri yang baik ( bercak yang paling banyak dan terpisah ) pada rimpang jahe ( Zingiber o_fficinale Rose ), mencari fase gerak yang paling cocok digunakan untuk mendapatkan bercak minyak atsiri yang paling banyak dan terpisah, serta menentukan bercak senyawa dari rimpang jahe ( Zingiber officinale Rose ) yang dapat digunakan sebagai bercak identitas. Yang pertama kali dilakukan ialah melakukan survey merek- merek jamu pegal linu yang beredar di pasaran Surabaya. Berdasarkan hasil survey, maka simplisia yang paling sering dijumpai dalam jamu pegal linu adalah simplisia jahe Untuk mencntukan pelarut ekstraksi yang dapat menghasilkan bercak minyak atsiri yang paling baik, dengan cara mengekstraksi rimpangjahe dan menentukan bercak kromatogram KLT - nya. Rimpang jahe diekstraksi dengan pelarut kloroform, eter, dan metanol. Dari hasil KLT, fase diam Kiesel gel GF 254, fase gerak toluen :. et11 asetat = 93 : 7, penampak bercak anisaldehid - asam sulfat pekat, diperoleh dari ekstrak kloroform sebanyak 7 bercak, ekstrak eter sebanyak 5 bercak, dan ekstrak rnetanol sebanyak 6 bercak. Dapat disimpulkan bahwa pelarut kloroform sebagai pelarut ekstraksi yang terpilih, sebab jumlah bercaknya paling banyak, dan terpisah. Kemudian klorofom digunakan sebagai pelarut untuk membuat ekstrakjamu yang akan diperiksa Jebih lanjut. Dari hasil identifikasi KLT antara jamu pegal linu Serbuk Manjur Antik, Ngeres Linu, Ralinu Ginseng, Pegal Linu dengan pembanding rimpang jahe, pelarut ekstraksi kloroform, fase diam Kiesel gel GF 254: fase gerak toluen : etil asetat ( 93 : 7 ), penampak bercak anisaldehid - asam, sulfat pekat, dipero1eh 3 bercak; dengan fase gerak klorofom, penampak bercak anisaldehid - asam sulfat pekat, diperoleh 9 bercak; dengan fase gerak kloroform : toluen ( 75 : 25 ), -' lV penampak bercak anisaldehid - asam sulfat pekat, diperoleh 8 bercak. Sehingga fase gerak kloroform yang paling cocok untuk menghasilkan bercak minyak atsiri yang baik karena bercak yang dihasilkan dari fase gerak kloroform lebih banyak dibandingkan dengan fase gerak yang lain. Dari fase diam Kiesel gel GF 254 : fase gerak toluen: etil asetat ( 93 : 7 ), penampak bercak anisaldehid- asam sulfat pekat, senyawa dengan harga Rf 0,69 adalah merupakan bercak identitasfase gerak klorofom1, penampak bercak anisaldehid - asam sulfat pekat, senyawa dengan harga Rf 1 ; 0,94 ; dan 0,35 adalah merupakan bercak identitas; fase gerak kloroform : toluen ( 75 : 25 ), penampak bercak anisaldehid asam sulfat pekat, senyawa dengan harga Rf 0,9 t dan 0,27 adalah merupakan bercak identitas.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 08 Apr 2014 08:45 |
Last Modified: | 08 Apr 2014 08:46 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10210 |
Actions (login required)
View Item |