Pengaruh Infusa Tanaman Pegagan (Cantella asiatica (L) Urb) Segar dan yang Dikeringkan Terhadap daya Melarutkan dari Batu Ginjal Secara in Vitro

Widiyanti, Rahmi (2000) Pengaruh Infusa Tanaman Pegagan (Cantella asiatica (L) Urb) Segar dan yang Dikeringkan Terhadap daya Melarutkan dari Batu Ginjal Secara in Vitro. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_824_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_824_Abstrak.pdf

Download (91kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/151018

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) dari berbagai pustaka disebutkan penggunaanya secara tradisional, berkhasiat sebagai penghancur batu ginja1, o1eh karena itu perlu dite1iti dan diuji khasiatnya secara i1miah. Menurut Heyne (1987) mengharuskan penggunaan dari tanaman ini da1am keadaan segar, karena tanaman kering hampir tidak berkhasiat. Telah di1akukan penelitian secara in vitro dengan cara perendaman batu ginjal berkalsium, dalam larutan infusa I 0% yang dibuat dari tanaman Pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) segar dan tanaman yang te1ah dikeringkan, dengan cara mengukur kadar kalsium yang terlarut. menggunakan ICPS. Hasil perhitungan kadar kalsium dalam infusa 10% herba Pegagan (Centella asiatica (L) Urb. ) yang dibuat dari tanaman segar dan tanaman kering yang ditetapkan dengan ICPS didapatkan sebagai be1ikut : pada infusa 10% dari tanaman segar (27,Q657 ± 1,4578) bpj atau (0,0254 ± 0,0013)%, infusa 10% tanaman kering (7,6513 ± 1,7870) bpj atau (0,0076± 0,00081}%, dan pada kontrol (0,0123 ± 0,00574) bpj atau (8,8953 ± 5,0134)%. Data penetapan kadar kalsium batu ginjal yang terlarut da1am infusa 10% herba Pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) yang dibuat dari tanaman segar dan tanaman kering juga terhadap aquadt:mineralisata (kontro1) dihitung secara statistik menggunakan metode uji t dengan derajat kepercayaan 0,05. Dari data bpj diperoleh : Untuk infusa 10% yang dibuat dari tanaman segar dengan kontro1 didapatkan t hitung (15,001) > t tabe1 (1,740), sedangkan antara infusa 10% yang dibuat dari tanaman kering dengan kontrol didapatkan t hitung (1,987) > t tabei (1,796}, dan uji t antara infusa I 0% yang dibuat dari tanaman segar dengan tanaman kering didapatkan t hitung (76,56) > t tabel (1,746). Dari data % diperoleh : Untuk infusa 10% yang dibuat dari tanaman segar dengan koptro1 didapatkan t hitung (36,99) > t tabel (1,796), sedangkan antara infusa 10% yang dibuat dari tanaman kering dengan kontroi didapatkan t hitung (1,987) > t tabe1 (1,796}, dan uji t antara infusa 10% yang dibuat dari tanaman segar dengan tanaman kering didapatkan t hitung (16,996) >ttabe1 (1,746). Berdasarkan uji tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) dapat bermanfaat sebagai penghancur batu ginjal secara in vitro. Penggunaan Pegagan (Centella asiatica (L) Urb.) daiam keadaan kering hampir tidak ada gunanya, terlihat dari kemampuan melarutkan kaisium batu ginja1 justru lebih kecil dibandingkan dengan air.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 12 Apr 2014 02:59
Last Modified: 12 Apr 2014 02:59
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10584

Actions (login required)

View Item View Item