Pola Kuman dari Data Kultur Urine dan Kepekaannya Terhadap Antimikroba pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSK ST Vincentius A Paulo Surabaya Selama Tahun 2001

Indahsari, Puspa (2003) Pola Kuman dari Data Kultur Urine dan Kepekaannya Terhadap Antimikroba pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSK ST Vincentius A Paulo Surabaya Selama Tahun 2001. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150567

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap 2662 kultur urine pasien di RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya pada tahun 2001 yang terdiri dari 1561 (58,64%) pasien rawat jalan dan 110 I ( 41 ,36%) pasien rawat inap. Setelah dilakukan perhitungan koloni untuk menentukan adanya bakteriuria bermakna pada pasien ISK, didapatkan 750 (28%) urine yang positif dengan rincian : 468 (30%) dari pasien rawat jalan dan 282 (25,61%) dari pasien rawat inap. Dari hasil kultur pada pasien ISK tersebut, dilakukan pemilahan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Dari pasien rawat jalan didapatkan jumlah sebagai berikut : 127 (27,14%) adalah dewasa laki-laki, 282 (60,26%) adalah dewasa perempuan, 25 (5,34%) adalah anak laki-laki dan 34 (7,26%) adalah anak perempuan, sedangkan dari pasien rawat inap didapatkan jumlah sebagai berikut : 95 (33,69%) adalah dewasa laki-laki, 106 (37,59%) adalah dewasa perempuan, 46 (16,31 %) adalah anak laki-laki dan 35 (12,41%) adalah anak perempuan. Total keseluruhan pasien ISK adalah sebagai berikut : Dewasa laki-laki 222 (29,60%) pasien, dewasa perempuan 388 (51,73%) pasien, anak laki-laki 71 (9,47%) dan anak perempuan 69 (9,20%) pas1en. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa jenis kuman yang paling banyak menyebabkan ISK adalah E.coli. E.coli rata-rata menjadi penyebab utama pada pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap kecuali pada pasien rawat inap dewasa laki-laki, yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa. Selain itu, juga didapatkan data bahwa pola kuman penyebab ISK pada pasien rawat jalan dan pasien rawat inap berbeda. Pola kurnan penyebab ISK secara keseluruhan di RSK St. Vincentius a Paulo dapat dirinci sebagai berikut : Escherichia coli (40,13%), Klebsiella pneumoniae (13,60%), Streptococcus spp (11,73%), Pseudomonas spp (10%), Staphylococcus spp (9,20%) dan masih banyak jenis kuman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu karena jumlah isolatnya hanya sedikit. Dari hasil uji kepekaan bakteri terhadap berbagai antimikroba pada pasien rawat jalan, didapatkan data bahwa dibekasin, vankomisin, amoksisilin, kloksasilin, eritromisin dan teikoplanin efektif digunakan untuk bakteri Gram positif, sedangkan piperasilin"tazobaktam, sefuroksim, meropenem, imipenem, seftazidim dan sefepim efektif digunakan untuk pengobatan ISK yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif Untuk uji kepekaan bakteri terhadap berbagai antimikroba pada pasien rawat inap, didapatkan data bahwa fosfomisin dan vankomisin efektif digunakan untuk bakteri Gram positif sedangkan piperasilin-tazobaktam, sefepim, amikasin, seftazidim, siprofloksasin, fleroksasin dan meropenem efektif digunakan untuk bakteri Gram negatif.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Users 147 not found.
Date Deposited: 14 Apr 2014 07:22
Last Modified: 14 Apr 2014 07:22
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10692

Actions (login required)

View Item View Item