., Ciciellia (1998) Penerapan Balance Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Untuk Mencapai Strategic Learning Process Pada PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1036_Abstrak.pdf Download (120kB) | Preview |
Abstract
Industri makanan dan minuman di Indonesia pada saat ini berkembang sangat pesat. Jumlah badan industri yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman jumlahnya sangat banyak, jumlah tenaga kerja yang diserap semakin besar, produk yang ditawarkan semakin banyak dan bervariasi, dan wilayah pemasarannya semakin luas. Perkembangan teknologi, transportasi, komunikasi, dan produksi yang semakin canggih menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat dan global. Pelanggan mempunyai daya beli yang semakin kuat dan memiliki kebebasan untuk memilih produk apa yang akan dibeli, sehingga badan usaha harus mengetahui secara benar apa yang diinginkan oleh pelanggan. Situasi ini dialami pula oleh PT "X" yang bergerak dalam industri makanan dan minuman. PT "X" mempunyai produk utama berupa minuman juice dari berbagai ukuran dan rasa. Pada saat ini, PT "X" mempunyai visi yaitu memasyarakatkan juice di Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut PT "X" menggunakan strategi yaitu meningkatkan penciptaan produk yang inovatif beserta kualitasnya dan memperluas pangsa pasar. PT "X" mempunyai banyak pengukuran yang berdiri sendiri dengan tujuan untuk mengendalikan aktivitas operasional badan usaha. PT "X" mempunyai banyak karyawan untuk melaksanakan aktivitas operasionaltersebut. PT "X" merasa kesulitan untuk mengendalikan seribu karyawan tersebut karena setiap karyawp mempunyai pandangan yang berbeda-beda mengenai aktivitas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan PT "X" dan kondisi operasional serta lingkungan yang selalu berubah. Kondisi ini mengakibatkan PT "X" menjadi kehilangan arah. PT "X" tidak mengetahui hal-hal apa yang harus dicapai untuk meraih visi di masa depan. Ketidaktauan karyawan mengenai aktivitas apa yang harus dilakukan menyebabkan karyawan cenderung melakukan dysfunctional behavior. Sumber masalah terletak pada pengukuran-pengukuran yang dimiliki PT "X" yang dinilai secara sendiri-sendiri terpisah. Dan ini diperburuk lagi, dimana PT "X" didalam melakukan feedback terhadap pengukuran tersebut masih menggunakan single loop learning, yaitu lebih memfokuskan perhatiannya untuk mereview kineja daripada mereview sirategi dan mendiskusikan implikasi-implikasi yang terjadi di lingkungan yang selalu berubah.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 15 Apr 2014 07:24 |
Last Modified: | 15 Apr 2014 07:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10876 |
Actions (login required)
View Item |