Widjaja, Linda (1998) Perlakuan Akuntansi Atas Transaksi Swap Untuk Pencegah Kerugian Akibat Terjadinya Selisih Kurs Atas Pinjaman Valuta Asing Pada PT. X Di Jakarta. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
ks-ak-1039.pdf Download (95kB) | Preview |
Abstract
Saat ini perkembangan perekonomian di Indonesia maju dengan pesat. Hal ini menyebabkan badan usaha saling bersaing dalam menuju era globalisasi ini, yang ditandai dengan semakin banyaknya badan usaha yang melakukan hubungan dagangnya dengan luar negeri. Adapun transaksi dengan luar negeri tersebut menggunakan valuta asing. Badan usaha yang melakukan transaksi dengan luar negeri tersebut disebabkan oleh mesin-mesin dan bahan baku masih tergantung dari impor serta sebagian permodalannya dibiayai oleh modal pinjaman dalam valuta asing, sehingga badan usaha mempunyai kewajiban dari mata uang asing. Badan usaha yang memiliki pinjaman dalam valuta asing ini mempunyai risiko yang tinggi atas perubahan tingkat bunga serta nilai kurs valuta asing tersebut, karena nilai valuta asing berfluktuasi dari waktu ke waktu. Hal ini akan berdampak besar apabila dalam suatu negara terjadi devaluasi maupun depresiasi yang luar biasa. Karena dapat mengakibatkan badan usaha yang mempunyai pinjaman dalam valuta asing dalam jumlah yang besar tersebut bangkrut. Serta bagi badan usaha yang masih menggantungkan bahan bakunya dari luar negeri mengalami kesulitan keuangan untuk membeli bahan baku. Untuk itu penting bagi badan usaha mengetahui perubahan nilai mata uang asing. Seperti saat ini Di Indonesia terjadi depresiasi rupiah terhadap dolar AS, yang mengakibatkan krisis moneter di Indonesia. Tingkat depresiasi hingga 6 Oktober1997 sudah mencapai 60 %. Untuk mengurangi risiko kerugian akibat selisih kurs valuta asing, salah satu cara adalah dengan melakukan hedging yaitu dengan - melakukan kontrak swap atas utang valuta asingnya. Swap ini dilakukan dengan membayar sejumlah premi kepada lembaga keuangan tertentu, maka risiko perubahan tingkat bunga dan valuta asing aka menjadi tanggungan lembaga keuangan yang bersangkutan. Namun saat ini masih banyak badan usaha yang tidak melakukan hedging atas utang valuta asingnya. Ini dapat kita lihat seperti yang tercatat di Bursa Efek Jakarta per akhir September 1997, ternyata 194 perusahaan tidak melakukan hedge sama sekali atas.....
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 15 Apr 2014 08:11 |
Last Modified: | 24 Mar 2021 14:29 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/10887 |
Actions (login required)
View Item |