Fardiana, Hidayatul (2004) Perbedaan Keterlibatan Siswa Dalam Aktivitas Belajar Tata Negara Antara Metode Diskusi dan Brainstorming. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
ED_165_Abstrak.pdf Download (82kB) | Preview |
Abstract
Tata Negara merupakan bagian dari Mata Pelajaran Sosial yang mengandalkan cara berpikir secara kritis. Siswa dituntut terlibat langsung dan mampu mengutarakan ide atau gagasan nyata agar mendapatkan hasil yang optimal. Tetapi dalam kenyataannya keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar masih kurang maksimal. Untuk itu peranan guru perlu ditingkatkan, guru harus mampu bertindak sebagai fasilitator dan dinamisator dengan banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari, mengelola informasi sendiri dan menyampaikan ide atau gagasan secara kritis. Winkel ( 1984) menyarankan bagi seorang guru berbagai cara untuk dapat meningkatkan keterlibatan pada siswa diantaranya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kompetitif, ataupun penyajian metode pengajaran yang bervariasi. Dalam penelitian ini metode penyajian yang dipilih selain metode ceramah yang biasa digunakan adalah metode diskusi dan brainstorming. Penelitian ini ingin melihat perbedaan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar Tala Negara antara kedua metode tersebut. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 111 IPS - 1 MAN I Gresik, variabel keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar diukur dengan menggunakan angket (tertutup dan terbuka), observasi (dilakukan selama proses belajar mengajar) yang berfungsi sebagai data penunjang, serta wawancara singkat (dengan guru dan beberapa siswa) setelah pelajaran berakhir. Data dianalisis dengan menggunakan test Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar Tata Negara antara metode diskusi dan brainstorming, dengan t = 2,975 dan p (0,006) < 0,05. Nilai rerata keterlibatan siswa pada metode hrainstr>rming 63,53 sedang pada metode diskusi 59,03, maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar Tata Negara pada metode brainstorming lebih tinggi daripada metode diskusi. Keterlibatan yang tinggi pada metode diskusi dan brainstorming disebabkan adanya kebutuhan dan ketertarikan pada sebagian besar siswa pada pelajaran Tata Negara yang menunjukkan kecenderungan siswa untuk berusaha memenuhi kebutuhannya dengan cara tertentu. di samping itu faktor individual yang lain seperti sikap dan ketekunan akan mendorong siswa untuk lebih terlibat dalam aktivitas belajar. Sedang pujian dan karakteristik pribadi guru yang selalu menghargai pendapat siswa, sabar dan humoris merupakan motivasi ekstrinsik yang diperlukan jika siswa tidak mempunyai motivasi intrinsik. Faktor yang memberi kemungkinan keterlibatan yang lebih tinggi pada metode brainstorming karena pada metode brainstorming berlaku asas quantity breed quality (penekanan pada kuantitas) dan bebas menyatakan pendapat tanpa adanya kritik yang dapat menciptakan kondisi aman, merasa diakui dan dihargai. Dari hasil yang didapat, diharapkan agar pihak sekolah khususnya para guru dapat menciptakan suasana yang dinamis dengan menerapkan metode yang bersifat interaktif pada pelajaran lain dengan senantiasa menghargai pendapat siswa untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar. Sebaliknya para siswa diharapkan akan terus berusaha meningkatkan keterlibatan dalam aktivitas belajar di kelas tanpa merasa malu dan takut. Bagi penelitian selanjutnya agar diteliti juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar di kelas diantaranya meliputi relasi siswa dengan guru atau dengan siswa lain.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 17 Apr 2014 06:27 |
Last Modified: | 17 Apr 2014 06:27 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/11174 |
Actions (login required)
View Item |