Suwardi, Sumarni (1988) Pengaruh Furosemide Pada Parameter Farmakokinetik Digoksin. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
F_71_Abstrak.pdf Download (80kB) | Preview |
Abstract
Penderita payah jantung, sering disertai dengan edema yang disebabkan oleh kenaikan volume total darah, lume cairan intertisial dan Natrium tubuh. Pada umumnya kasus dari payah jantung dimulai dengan gagal jantung sebelah kiri yaitu bagian jantung yang bertekanan tinggi, bila hal ini terjadi maka tekanan ka piler paru-paru meningkat. Terjadinya edema paru menyebabkan cairan diakumulasi pada dinding alveoli, akibatnya penderita mengalami sesak nafas. Pada terapi payah jantung, penggunaan Digitalis dan diuretika merupakan kombinasi terapi yang banyak diguns kan. Efek terapi FurOsemide karena adanya diuresis yang menyebabkan berkurangnya edema dan Digitalis memperbai~ i sistim kontraktilitas jantung (sistim haemodinamik). Keberhasilan terapi terlihat dari pengurangan berat badan maksimum sa~u kilogram perhari, 3 dan pengurangan b~ ban jantung yang diikuti dengan perbaikan sistim haemodinamik (misalnya hilangnya sesak nafas). Akibat adanya diuresis menyebabkan terjadinya perbaikan absorpsi Digitalis, oleh karena edema pada saluran pencernaan berkurang sehingga absorpsi meningkat, volume distribusi menurun. Diuretika digolongkan berdasarkan tempat kerjanya, seperti golongan yang kerjanya pada ansa Henle asenden, segmen dilusi distal, tubulus distal dan tubulus proksi mal. 4 ' 5 Kebanyakan dari diuretika tersebut berakibat r~ tensi Natrium dan pengurangan Kalium. Keadaan kekurangan Kalium dan kelebihan Kalium akan menyebabkan intoksi k · o· k · 3 asl - lQO sln. Furosemide bekerja di ansa Henle asenden dengan mengha~ bat reabsorpsi ion Na dan ion Cl. Diuretika ini dipilih karena merupakan diuretika yang potent, mempu - nyai mula kerja dan masa kerja yang singkat. Peningkatan kadar Digoksin oleh Furosemide disebut - kan oleh Tsutsumi Etsuro (1979) dapat disebabkan adanya sekresi kompetitif dengan Furosemide di tubulus ginjal yang dapat mengakibatkan perpanjangan t~ (waktu paruh '7 biologik).' Makin panjang t~ berarti makin lama obat tersebut dieliminasi, akibatnya kemungkinan intoksikasi dari obat tersebut akan lebih besar, terutama pada pengobatan khroni~ bagi penderita payah jantung. Digoksin mempunyai batas aman ("Margin of Safety") yang sempit. 9 Efek terapeutik tercapai bila kadar Digo~ sin dalam serum 0,5- 2,5 ng/ml dan efek toksik terjadi bila kadar dalam serum 3 ng/ml. 9 Pada penelitian pendahuluan ini ingin dipelajari pengaruh Furosemide pada profil farmakokinetik Digoksin pada pemakaian dosis tunggal Digoksin 0,5 mg dan Furose mide 40 mg, yang merupakan dosis lazim Furosemide untuk pemakaian sehari. Mengetahui pengaruh Furosemide terhadap profil farm~ kokinetik dari Digoksin pada pemakaian dosis tunggal dg ngan mempelajari : 1. Pola kadar obat dalam serum. 2. Ada tidaknya perubahan parameter farmakokinetik, jum lah obat yang terabsorpsi yang dinyatakan dengan luas area bawah kurva (AUC) dan waktu paruh biologik
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Lasi 193031 |
Date Deposited: | 29 Apr 2014 06:46 |
Last Modified: | 20 Jan 2016 06:52 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/12315 |
Actions (login required)
View Item |