Perancangan dan Pembuatan Sistem Akuntansi Jasa Angkutan.

., Julyana (1997) Perancangan dan Pembuatan Sistem Akuntansi Jasa Angkutan. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TI_121_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TI_121_Abstrak.pdf

Download (113kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/137808

Abstract

Ditinjau dari manfaat yang diperoleh dan besamya dana yang dikeluarkan, maka komputerisasi sebuah perusahaan harus benar- benar dipikirkan secara serius. Hal ini dikarenakan sudah tidak efektifuya lagi sistem pengolahan data yang dilakukan secara manual, terutama bagi perusahaan yang mempunyai data dalam jumlah yang besar. Komputer dapat mengatasi masalah perusahaan dengan memberikan informasi yang tepat, cepat dan aman. Sehingga perusahaan yang memiliki komputer sebagai alat pengolah data dan informasi, diharapkan mempunyai nilai lebih dalam hal informasi dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki komputer. Mengingat pentingnya penggunaan komputer ini, maka pT. ,X'yang bergerak dalam bidang pengangkutan perlu mengadakan pembaharuan pada sistem yang dipakai sekarang ini. Salah satu cara unfuk pembaharuan sistem yang lama ini adalah dengan meningkatkan sistem informasi, karena seperti yang telah dijelaskan diatas dengan adanya sistem informasi diharapkan akan dapat menunjang pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan akurat. Dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam komputerisasi terutama pada masalah penanganan data armada angkutan. Proses yang dilakukan oleh perusahaan pertama-tama adalah menerina order dari pelanggan, dilanjutkan dengan pengambilan barang dari pelanggan, penerimaan barang dari pelanggan, pengiriman barang penerimaan swat jalan dan terakhir pembayaran. Order biasanya diterima melalui telepon atau sales dan semua order yang masuk akan dicatat, setelah mengadakan perjanjian harga dengan pelanggan maka dibuat memo untuk mengambil barang di alamat yang telah ditentukan Pengambilan barang dari pelanggan dilakukan setelah memo tadi diberikan kepada sopir. Sopir yang dipilih adalah sopir yang datang atau yang menunggu lebih dulu. Sopir berangkat untuk mengambil order , setelah order diterima sopir juga memeriksa apakah barang sesuai dengan surat jalan yang telah ditulis oleh pelanggan. Jika sudah sesuai maka sopir akan membawa kembali barang ke perusahaan. Penerimaan barang dari pelanggan dilakukan sekembalinya sopir tersebut , kemudian langsung diperiksa kembali. Setelah selesai maka barang siap untuk dikirim. Proses pengiriman barang ini terjadi setelah surat jalan dibuat oleh perusahaan. Surat jalan dibuat rangkap 3 : warna putih, merah dan kuning. Warna putih untuk penagihan ongkos angkutan ke pelanggan. Warna merah untuk diterima oleh penerima barang. warna kuning untuk arsip perusahaan. Sebelum berangkat sopir akan memperoleh bon sopir. Bon sopir ini berisi nomer polisi, nama sopir, tujuan dan biaya. Biaya ini juga dapat disebut uang saku yaitu sebesar 40% dari ongkos angkutan. Uang saku ini sudah termasuk ongkos bensin, uang makan sopir, jika sopir membawa pembantu (kernet) maka ongkosnya juga ditanggung oleh sopir itu sendiri. Penerimaan surat jalan te{adi setelah sopir sampai di tempat tujuan. Surat jalan yang berwama putih dan merah dibawa oleh sopir ke tempat tujuan.Setelah barang diterima maka surat jalan yang berwama putih akan ditanda tangani oleh penerima barang, sedangkan surat jalan yang berwarna merah diberikan pada penerima barang. Hal serupajuga berlaku untuk surat jalan yang dari pelanggan tadi. Kemudian sopir membawa kedua surat jalan tadi kembali ke perusahaan. Transaksi pembayaran te{adi setelah sopir menyerahkan kedua surat jalan tadi pada perusahaan. Kemudian perusahaan membuat kwitansi penagihan untuk vii menagih ongkos pengangkutan. Kwitansi tadi diberikan bersama-sama kedua surat jalan kepada pelanggan, dan biasanya pembayaran dilakukan dengan check atau giro.Lalu oleh perusahaan disetorkan pada bank, dan bank memberikan bukti penyetoran berupa buku yang berisi nomer, keterangan, nomer check atau giro, debet, kedit, saldo akhir. Jika ada yang tidak beres, misalkan check atau giro kosong maka akan dilakukan penagihan ulang pada pelanggan. Dengan adanya sistem informasi yang dibuat dalam tugas akhir ini diharapkan dapat mempermudah tugas masing-masing bagian, sehingga mutu pelayanan terhadap pelanggan juga ikut meningka

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA75 Electronic computers. Computer science
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Informatic
Depositing User: Radiyanti 201032
Date Deposited: 30 Apr 2014 09:11
Last Modified: 30 Apr 2014 09:11
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/12537

Actions (login required)

View Item View Item