Penerapan Psak No 10 Tentang Perlakuan Atas Kerugian Selisih Kurs Dalam Pembelian Bahan Baku Pada PT X Di Krian, Sidoarjo.

Cindrawati, Leny (2001) Penerapan Psak No 10 Tentang Perlakuan Atas Kerugian Selisih Kurs Dalam Pembelian Bahan Baku Pada PT X Di Krian, Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1531_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1531_Abstrak.pdf

Download (59kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153334

Abstract

Sekitar pertengahan tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan depresiasi rupiah terhadap US Dollar sangat besar. Hal ini membuat badan usaha yang memiliki kewajiban dalam mata uang asing khususnya US Dollar harus membayar dalam jumlah rupiah yang sangat besar. Ada beberapa badan usaha yang dalam proses produksinya membutuhkan bahan baku yang harus diimpor dari luar negeri. Dalam pembelian bahan baku impor tersebut, pembayaran dilakukan dengan menggunakan mata uang asing. Oleh karena itu biasanya badan usaha melakukan pinjaman dalam mata uag asing. PT "X" di Krian, Sidorujo, sebagai badan usaha yang bergerak dalam industri pembuatan alas kaki melakukan pembelian bahan baku dengan menggunakan utang dagang valuta asing. Pada saat krisis moneter terjadi di Indonesia, PT "X" juga terkena imbasnya dengan terbebani oleh rugi selisih kurs yang sangat besar. Rugi selisih kurs ini dapat mengakibatkan laporan keuangan yang dibuat oleh PT "X" menjadi tidak wajar, dan mengalami kerugian yang dapat menyebabkan defesiensi modal. Akibatnya, pihak investor maupun kreditor takut untuk menjalankan transaksi dengan PT "X". Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan standar, yaitu Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan no. 4. Dalam standar itu, dijelaskan mengenai perlakuan yang diijinkan atas selisih kurs sebagai interpretasi atas PSAK no. 10 paragraf 32, yaitu untuk dilakukannya kapitalisasi atas rugi selisih kurs ke dalam aktiva yang bersangkutan sepanjang memenuhi persyaratan tertentu. Dari hasil penerapan ISAK no. 4 ini dapat disimpulkan bahwa pembebanan rugi selisih kurs ,baik yang sudah terealisasi maupun yang belum terealisasi dari pembelian bahan baku dengan menggunakan utang dagang valuta asing ke periode berjalan menyebabkan laporan keuangan PT "X" menjadi tidak wajar dan dapat menyebabkan defesiensi modal, akibatnya dapat mengancam kelangsungan hidup badan usaha. Dengan penerapan ISAK no. 4 ini, maka laporan keuangan dari PT "X" menjadi lebih baik, karena terhindar dari rugi selisih kurs yang besar dan bertambahnya nilai aktiva (sediaan bahan baku) badan usaha.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 05 May 2014 01:33
Last Modified: 05 May 2014 01:34
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/12775

Actions (login required)

View Item View Item