Penerapan Prosedur Audit Atas Sediaan Bahan Baku Untuk Mendukung Kewajaran Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan PT X Di Surabaya.

Indrawati, Yany (2001) Penerapan Prosedur Audit Atas Sediaan Bahan Baku Untuk Mendukung Kewajaran Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan PT X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1537_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1537_Abstrak.pdf

Download (110kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153293

Abstract

Globalisasi dan revolusi teknologi informasi yang terjadi saat ini secara tidak langsung mempengaruhi dunia akuntansi dengan semakin meningkatnya tuntutan akan adanya informasi keuangan dan non keuangan yang bermutu dan transparan, sehingga mau tak mau akuntan harus menyediakan informasi yang akurat, dapat dipercaya, dan tepat waktu. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan yang menentukan penilaian kineija badan usaha dan bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pengambil putusan mengenai potensi badan usaha. Oleh karena itu informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dijamin kebenarannya. Untuk menjamin keakuratan dan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh suatu badan usaha maka dibutuhkan peran para auditor independen untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut. Salah satu unsur dari laporan keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sediaan, karena sediaan merupakan salah satu pos dari laporan keuangan yang bemilai cukup material. PT "X" merupakan perusahaan bermodal asing yang berpusat di Inggris, dan bergerak di bidang produksi dan penjualan filter rokok baik untuk lokal maupun untuk ekspor. Pembelian bahan bakunya sebagian besar dilakukan dengan mendatangkan dari luar negeri atau impor. Sebagai badan usaha manufaktur, sediaan bahan baku merupakan komponen yang material dan memerlukan kecermatan dalam pengawasannya. Dengan besarnya jumlah sediaan bahan baku dan kepekaannya terhadap lingkungan, maka badan usaha sering mengalami selisih perhitungan pada saat observasi fisik, dimana terjadi perbedaan antara jumlah sediaan bahan baku secara fisik yang ada di gudang dengan nilai sediaan bahan baku yang dibukukan oleh bagian akuntansi. Selisih ini makin lama makin besar nilainya, sehingga tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan. Untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas sediaan bahan baku yang dimiliki oleh badan usaha, dan untuk mengetahui apakah nilai sediaan bahan baku sudah disajikan secara wajar dalam laporan keuangan maka dibutuhkan adanya dukungan melalui penerapan prosedur audit atas sediaan bahan baku tersebut. Audit Atas sediaan bahan baku yang dimiliki oleh PT "X'' ini dilakukan melalui penerapan prosedur pengujian substantif dengan terlebih dahulu memahami dan melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal yang ada pada PT "X''. Berdasarkan hasil evaluasi atas sistem pengendalian internal diketahui bahwa pada dasarnya sistem pengendalian internal yang dimiliki PT "X'' sudah cukup memadai, hal ini terbukti dengan adanya pemisahan fungsi secara vertikal sehingga tidak ada satu transaksi yang ditangani oleh satu fungsi saja. Selain itu, sistem otorisasi pun telah dijalankan oleh masing-masing pihak yang berwenang secara bertanggungjawab. Namun demikian dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik, bukan berarti segala sesuatu telah dijalankan dengan sempurna, karena seringkali dalam pelaksanaannya ditemui pula beberapa kelemahan yang mungkin saja dapat menghambat penerapan sistem pengendalian internal tersebut. Adapun kelemahan dari sistem pengendalian internal PT "X" antara lain: perhitungan fisik atas sediaan bahan baku tidak dilaksanakan secara berkala dan perintah pelaksanaan perhitungan fisik tersebut tidak didasari oleh instruksi secara tertulis dari pihak yang berwenang. Selain itu seringkali jika ditemukan selisih antara hasil perhitungan fisik sediaan bahan baku dengan catatan akuntansinya, maka selisih tersebut tidak dinvestigasi lebih lanjut penyebabnya oleh pihak yang berwenang melainkan langsung dianggap sebagai penyusutan bahan baku yang terjadi secara wajar karena pengaruh lingkungan sehingga tidak menutup kemungkinan timbulnya kecenderungan untuk melakukan kecurangan yang lebih besar atas sediaan baha baku. Akibat adanya beberapa kelemahan dalam sistem pengendalian internal atas sediaan bahan baku maka mengakibatkan tidak terdeteksinya sediaan bahan baku yang rusak sejak awal, sehingga dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan adanya sediaan bahan baku yang rusak karena pengaruh lingkungan maupun karena kurang hati-hati pada saat penyimpanan maupun pengeluaran bahan baku. sebesar Rp 18.667.500,00. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan saldo sediaan bahan baku secara total yaitu Rp 5.579.372.000,00 maka tidaklah material, sehingga penyajian nilai sediaan bahan baku dalam laporan keuangan PT "X" secara umum dapat dikatakan wajar. Walaupun demikian untuk mencegah adanya selisih akibat kerusakan bahan baku yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi maka sebaiknya PT "X" meningkatkan pengelolaan dan pengendalian atas sediaannya dengan lebih optimal melalui pelaksanaan perhitungan fisik secara berkala dan terinstruksi dengan jelas serta adanya proses investigasi atas penyebab terjadinya selisih atas sediaan bahan baku oleh pihak yang berwenang.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 05 May 2014 03:10
Last Modified: 05 May 2014 03:10
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/12783

Actions (login required)

View Item View Item