Penerapan Akuntansi Mata Uang Pelaporan dan Dampaknya Pada Analisis Laporan Keuangan PT. X Di Surabaya.

Widjaja, Lusy (2001) Penerapan Akuntansi Mata Uang Pelaporan dan Dampaknya Pada Analisis Laporan Keuangan PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1539_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1539_Abstrak.pdf

Download (56kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153297

Abstract

Kondisi perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang berat akibat terdepresiasinya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD yang sangat signifikan berdampak terhadap posisi keuangan dan hasil operasi badan usaha di Indonesia. Hal ini sangat dirasakan khususnya oleh badan usaha yang sebagian besar kegiatan operasionalnya melibatkan pemakaian mata uang asing, selain mata uang lokal. Akibatnya, banyak badan usaha di Indonesia yang mengalami kerugian daiam jumlah yang sangat besar, dimana kerugian tersebut berasal dari faktor-faktor yang uncontrollable. Penyebab utamanya adalah besarnya kerugian kurs mata uang asing, meningkatnya beban bunga bank, serta meningkatnya harga bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Berdasarkan laporan keuangan yang disajikan maka kinerja badan usaha tersebut secara keseluruhan akan dinilai sangat buruk, sehingga hal ini merugikan PT "X' sebagai badan usaha go public. Keadaan ini juga dirasakan oleh PT "X' yang menjadi obyek penelitian skripsi ini, dimana PT "X" bergerak dalam industri pulp dan kertas dan melaporkan basil operasi dan posisi keuangan badan usahanya daiam laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah. Meskipun sebagian besar kegiatan operasionalnya didominasi oleh mata uang asing, yaitu USD. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggai neraca, sehingga dalam kondisi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD yang tidak stabil mengakibatkan laporan keuangan yang disajikan oleh badan usaha dalam satuan mata uang Rupiah menjadi tidak akurat dan terdistorsi. Hal ini dapat menyesatkan pihak manajemen dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kinerja badan usaha yang sebenarnya dan dalam pengambilan keputusan. Untuk menyediakan suatu informasi laporan keuangan yang relevan dan dapat diandalkan maka pada tanggal 2I Agustus 1998 Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan PSAK No. 52 tentang mata uang pelaporan, dimana PSAK No. 52 ini dapat digunakan oleh semua badan usaha yang kegiatan operasionalnya didominasi oleh mata uang asing, selain mata uang lokal. Penyajian laporan keuangan sesuai dengan mata uang fungsional badan usaha akan dapat mengeliminasi kerugian akibat seiisih kurs yang timbul sehingga akan mencerminkan kinerja manajemen dan kondisi riil badan usaha yang sebenarnya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 05 May 2014 03:38
Last Modified: 05 May 2014 03:38
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/12788

Actions (login required)

View Item View Item