Penerapan Activity Based Management Dilihat Dari Aspek Cost Dimension dan Process Dimension Sebagai Upaya Menetapkan Beban Pokok Produksi Yang Akurat dan Cost Reduction pada PT X Di Surabaya.

Debby Riana Holim, Debby Riana Holim (2000) Penerapan Activity Based Management Dilihat Dari Aspek Cost Dimension dan Process Dimension Sebagai Upaya Menetapkan Beban Pokok Produksi Yang Akurat dan Cost Reduction pada PT X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1540_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1540_Abstrak.pdf

Download (92kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153270

Abstract

Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang larangan ekspor rotan yang belum diolah, semakin memacu industri-industri pengolahan rotan dalam negeri, antara lain industri pengolahan rotan yang berupa fitrit dan core, merupakan bahan baku untuk membuat mebel rotan. Namun karena banyaknya industri yang bergerak di bidang ini menjadikan adanya persaingan harga yang semakin ketat dan bervariasi. Untuk dapat menentukan harga jual yang benar, badan usaha memerlukan informasi beban produksi yang akurat yang memfokuskan pada aktivitas-aktivitas yang menambah nilai. Penentuan harga yang benar dapat meningkatkan kemampuan badan usaha untuk survive pada pangsa pasarnya. Untuk dapat survive, banyak cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan melakukan manajemen aktivitas, karena biaya akan timbul jika ada aktivitas yang dilakukan. Dengan mengendalikan aktivitas, berarti biaya dalam badan usaha dapat dikendalikan. Konsep ini disebut Activity Based Management' Selama ini PT 'X' yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pengolahan rotan mentah menjadi fitrit dan core masih menggunakan sistem biaya tradisional sebagai dasar penetapan beban pokok produksi. Melalui penerapan Activity Based Management yang dilihat dari aspek cost dimension dan process dimension, khususnya dalam proses produksi pada PT 'X' menjadi fokusnya- Kemudian biaya dari aktivitas'aktivitas tersebut yang akan menjadi dasar penetapan beban pokok produksi, yaitu atas dasar konsumsi dari masing-masing jenis produk terhadap aktivitas-aktivitas ini. Dari hasil perhitungan melalui cost dimension, diketahui bahwa terdapat subsidi silang dalam penentuan beban pokok produksi, dimana terbukti danya owrcosling untuk produk fitrit sebesar Rp 1.905,52k9 Qs,Dlyo), yaitu berasal dari biaya bahan baku Rp 1.252,21kg (16,43yo) dan biaya aktivitas Rp 653,31,&9 (8,587o); sr;rtz undercosting untuk produk core sebesar Rp 4.681,79kg (32,96%), yaitu berasal dari biaya bahan baku Rp 3.076,64lkg (21,66%) dan biaya aktiYitas Rp 1.605,15/kg (1 1,30%). Penetapan beban pokok produksi yang akurat ini penting untuk menentukan posisi PT "X' agar semakin kompetitif. Sedangkan melalui process dimension, dapat diketahui bahwa pada PT "X' terdapat 70,76% aktivitas RVA; 18,35% aktivitas BVA; 10,89% aktivitas NVA. Dari hasil analisis ini, upaya cost reduction sebesar Rp 2.400.322,00. Maka beban pokok produksi yang dicapai sstelah Activity Based Managemezt untuk fitrit dan core masing-masing menjadi Rp 7.408,36/kg dan Rp 13.934,13/kg. Dari hastl penempan Activity Based Management ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan untuk PT 'X' dalam menetapkan kebijakan penentuan beban pokok produksi, profit, maupun manajemen aktivitas.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 05 May 2014 03:54
Last Modified: 05 May 2014 03:54
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/12790

Actions (login required)

View Item View Item