Gunawan, Fanny (2001) Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Atas Transaksi Forward Contract Sesuai PSAK No. 10 Untuk Impor Bahan Baku Serta Pengaruhnya Atas Kewajaran Laporan Keuangan Pada PT X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1556_Abstrak.pdf Download (78kB) | Preview |
Abstract
Adanya fluktuasi nilai Rupiah terhadap US dolar yang sangat tinggi membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian kita. Hal ini disebabkan karena saat ini kita banyak melakukan transaksi dengan badan usaha di luar negeri sehingga dengan adanya fluktuasi tersebut maka kita menghadapi risiko kerugian selisih kurs yang cukup besar. Salah satu jalan keluar untuk mengatasi keadaan ini adalah dengan melakukan transaksi forward contract. Forward contract adalah suatu persetujuan I kontrak antara pihak bank devisa dengan nasabah untuk membeli atau menjual sejumlah tertentu valuta asing pada tanggal tertentu di masa depan dan pada kursforward. Pihak bank devisa akan menyediakan sejumlah valuta asing pada tanggal tertentu dan pihak nasabah akan membayar sejumlah mata uang termasuk di dalamnya biaya premium sesuai dengan perjanjian kontrak tersebut. Dengan demikian pihak nasabah akan mendapat kepastian mengenai kurs di masa depan. Forward contract ini umumnya digunakan oleh para importir maupun eksportir untuk melindungi risiko keuntungan atau kerugian transaksi yang timbul akibat fluktuasi nilai tukar antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Dalam melakukan transaksi forward contract, pihak nasabah harus memperhitungkan besarnya biaya premi yang ditetapkan oleh pihak bank devisa dengan cara menganalisa perubahan kurs yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Apabila persentase perubahan kurs lebih besar daripada biaya premi yang ditetapkan oleh bank devisa maka pihak nasabah akan melaksanakan forward contract. Sebaliknya, apabila persentase kenaikan kurs di masa depan lebih kecil daripada besarnya premi yang ditetapkan oleh bank devisa maka pihak nasabah sebaiknya tidak melaksanakan forward contract. PT "X" adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang industri garmen dengan bidang usaha memproduksi tas. Dalam melaksanakan proses produksinya, PT "X" menggunakan bahan baku yang sebagian besar diimpor dari luar negeri, di mana untuk pembayarannya menggunakan mata uang US$. Pada saat pemesanan bahan baku, PT "X" akan mengakui sediaan bertambah dan timbulnya utang usaha kepada pihak supplier. Selain itu, PT "X'' juga harus menangung biaya transportasi impor bahan baku karena manggunakan FOB Shipping Point. Sedangkan untuk masalah pembayarannya akan dilunasi pada saat barang tiba dengan memperhitungkan perubahan nilai kurs US$ terhadap Rupiah yang terjadi sebagai laba/rugi selisih kurs. Dengan adanya fluktuasi nilai Rupiah terhadap US$ yang sangat tinggi maka PT "X" memiliki risiko kerugian selisih kurs yang cukup besar Ill karena adanya perbedaan kurs pada saat tanggal transaksi dengan kurs pada tanggal pembayaran. Hal ini mengakibatkan utang usaha yang harus dipenuhi oleh badan usaha kepada pihak supplier di luar negeri mengalami peningkatan. Selain itu, dengan adanya rugi selisih kurs yang cukup besar mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan menjadi berkurang. Untuk mengurangi risiko kerugian akibat perubahan nilai kurs, maka pihak managemen PT "X" dapat melaksanakan transaksiforward contract. Dengan adanya forward contract ini maka kerugian yang harus ditanggung oleh pihak badan usaha menjadi berkurang sehingga laba yang diperoleh sermakin besar.
| Item Type: | Undergraduate thesis |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
| Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
| Depositing User: | Sugiarto |
| Date Deposited: | 06 May 2014 05:07 |
| Last Modified: | 06 May 2014 05:08 |
| URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/13080 |
Actions (login required)
 |
View Item |
