Pola Penggunaan Antimikroba pada Pasien Rawat Inap yang Menderita Demam Tifoid di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Selama Tahun 2006

Purnamasidhi, Robby (2007) Pola Penggunaan Antimikroba pada Pasien Rawat Inap yang Menderita Demam Tifoid di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Selama Tahun 2006. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_2369_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_2369_Abstrak.pdf

Download (9kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133697

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan antimikroba pada pasien demam tifoid di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang dilakukan pada 103 rekam medis pasien demam tifoid selama tahun 2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: golongan antimikroba tunggal yang terbanyak adalah sefalosporin sebanyak 74,31%. Jenis terapi antimikroba yang terbanyak digunakan pada penderita demam tifoid adalah terapi pengobatan tunggal (66,99%). Jenis antimikroba tunggal yang sering diberikan adalah seftriakson (50,46%) dengan rata-rata lama penggunaan 3,92 hari. Golongan antimikroba majemuk yang sering digunakan adalah sefalosporin-sulfonamid dan trimetoprim sebanyak 25,00%. Jenis antimikroba majemuk yang sering diberikan adalah seftriaksonkotrimoksazol (20,00%) dengan rata-rata lama penggunaan 2,90 hari. Kesesuaian penggunaan antimikroba terhadap Standar Pelayanan Medik tahun 2002 diperoleh hasil bahwa sebanyak 17,48% sesuai dengan pedoman, berdasarkan Pedoman Diagnosis dan Terapi Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo tahun 2003 diperoleh hasil bahwa 72,81% sesuai dengan pedoman, sedangkan terhadap Pedoman Diagnosis dan Terapi World Health Organization (WHO) tahun 2003 diperoleh hasil bahwa 83,49% sesuai dengan pedoman. Pasien demam tifoid dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak terkena demam tifoid (54,37%) daripada laki-laki (45,63%). Kelompok usia yang paling banyak menderita paling banyak menderita demam tifoid adalah kelompok usia 25-55 tahun (golongan dewasa) sebanyak 44,65%, diikuti kelompok usia 5-12 tahun (golongan anak) sebanyak 22,05%. Rata-rata lama perawatan penderita demam tifoid anak (5-6 hari), dewasa (6 hari), lansia (7 hari). Kata kunci : Pola penggunaan, Antimikroba, Demam Tifoid

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: 1
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Lasi 193031
Date Deposited: 06 May 2014 08:09
Last Modified: 06 May 2014 08:09
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/13198

Actions (login required)

View Item View Item