Studi Deskriptif Biaya dengan Produksi dan Service Level antara Outsourcing dengan Insorcing dan Sub Kontrak untuk Pengambilan Keputusan Pruduksi Ledre Pisang di UD. Delapan Gucci Malang

NATALIA, TAN LYDIA (2012) Studi Deskriptif Biaya dengan Produksi dan Service Level antara Outsourcing dengan Insorcing dan Sub Kontrak untuk Pengambilan Keputusan Pruduksi Ledre Pisang di UD. Delapan Gucci Malang. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of M_5104_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
M_5104_Abstrak.pdf

Download (50kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/227727

Abstract

Industri Indonesia belakangan ini semakin maju, salah satunya adalah industri makanan dan minuman. Ini ditunjukkan dengan munculnya banyak pabrik maupun usaha rumah tangga yang memproduksi makanan dan minuman. Hal ini berarti juga tingkat persaingan makin tinggi, sehingga pabrik dan usaha rumah tangga yang memproduksi makanan dan minuman perlu cermat dalam mengambil berbagai keputusan, salah satunya adalah keputusan produksi. UD Delapan Gucci adalah salah satu usaha rumah tangga yang beroperasi pada pembuatan makanan ringan yaitu ledre pisang. Seiring dikenalnya merek dan cita rasa, serta daerah distribusi yang makin luas maka jumlah permintaan ledre pisang Delapan Gucci mengalami peningkatan. Namun, UD Delapan Gucci tidak dapat menyeimbangkan kapasitas produksinya dengan permintaan pasar. Akibatnya, sejak tahun 2010 UD Delapan Gucci melakukan subkontrak pada UD XY untuk sejumlah ledre pisang yang tidak dapat diproduksi sendiri. Kerjasama dengan UD XY ini membuahkan tawaran outsourcing untuk semua produksi ledre pisang di UD Delapan Gucci. Pemilik UD Delapan Gucci merasa perlu untuk mempertimbangkan tawaran outsourcing ini. Penelitian yang akan dibahas di sini terkait biaya produksi antara insourcing dan subkontrak dengan outsourcing, kemudian dikaitkan dengan benefit cost ratio, persentase penghematan, dan service level. Dalam mengidentifikasi biaya produksi antara dua alternatif tersebut dipergunakan relevant cost. Sementara untuk perhitungan biaya insourcing dihitung dengan manufacturing cost dalam akuntansi biaya, biaya subkontrak dihitung dengan teori perencanaan dan pengendalian produksi, dan biaya outsourcing dihitung dengan biaya sediaan. Diperhitungkan juga service level yang dicapai dari dua alternatif tersebut. Pada akhirnya, didapatkan insourcing dan subkontrak yang telah digunakan selama ini lebih baik daripada outsourcing. Ini dilihat dari pemborosan sebesar 13,3% dan penutrunan service level sebesar 5,2% bila UD Delapan Gucci beralih pada outsourcing. Benefit cost ratio untuk dua alternatif ini adalah -0,63 yang menunujukkan lebih baik UD Delapan Gucci memilih insourcing dan subkontrak. Jadi dapat disimpulkan, UD Delapan Gucci sebaiknya menolak tawaran outsourcing produksi ledre pisang, karena outsourcing untuk bisnis inti UD Delapan Gucci justru merugikan UD Delapan Gucci.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: insourcing, subkontrak, outsourcing, benefit cost ratio, service level
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Management
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 11 May 2014 00:22
Last Modified: 11 May 2014 00:22
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/13761

Actions (login required)

View Item View Item