Studi Pengaruh Kinerja Berdasarkan Earning, Operating Cash-Flow Economic Value Added (EVA) Terhadap Return Saham Dan Market Value Ekuitas Emitmen LQ DI Bursa Efek Jakarta

Koeswanto, Herman (2006) Studi Pengaruh Kinerja Berdasarkan Earning, Operating Cash-Flow Economic Value Added (EVA) Terhadap Return Saham Dan Market Value Ekuitas Emitmen LQ DI Bursa Efek Jakarta. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_2032_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_2032_Abstrak.pdf

Download (143kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/152796

Abstract

Pada dasarnya, para investor sebagai para pemegang saham suatu badan usaha ingin mencapai tujuan utamanya yakni memaksimalkan nilai dari kekayaannya. Sebagaimana tujuan tersebut juga menjadi tujuan utama dari manajemen badan usaha yang berusaha memaksimalkan nilai dari badan usaha tersebut. Oleh karena itu, para investor selaku pemodal badan usaha memerlukan suatu informasi terkait dengan kinerja perusahaan sebagai cerminan kemampuan manajemen badan usaha dalam meningkatkan nilai kekayaan bagi badan usaha tersebut. Maka hal itu menjadi dasar pertimbangan para investor sebelum menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan. Informasi mengenai kinerja suatu perusahaan tersedia pada laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan go public yang telah diaudit. Untuk mendapatkan informasi yang baik maka diperlukan pemahaman analisa terhadap laporan keuangan tersebut dengan baik. Karena penyusunan laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh standar-standar akuntansi yang berlaku secara umum. Untuk itu dalam mengukur kinerja suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan tersedia 3 jenis pengukuran yaitu dikenal dengan earning measure, cashjlow measure dan value measure. Dimana tujuan dari ketiga pengukuran diatas yaitu untuk melengkapi kelemahan dari masing-masing tolok ukur kinerja sehingga dapat menunjang hasil informasi yang didapat. Variabel yang mewakili tiap pengukuran meliputi earning (EPS), operating cashjlow, free cashjlow dan Economic Value Added (EVA). Pada umumnya nilai dan kinerja suatu badan usaha tercermin dari harga saham yang berlaku di pasar saat ini. Akan tetapi harga saham tidak dapat digunakan sebagai variabel dalam suatu pengujian karena tingkat comparability nya kurang baik antar badna usaha yang berbeda. Maka dari itu, dalam penelitian ini dilakukan pengujian suatu hipotesis untuk mengetahui pengaruh pengukuran kinerja badan usaha terhadap return saham dan market value ekuitas badan usaha yang terkait. Dimana return saham menggambarkan tingkat growth dari harga saham suatu badan usaha dan market value ekuitas menggambarkan total nilai kekayaan dari suatu badan usaha selama ini dari jumlah lembar saham yang telah beredar. Pengujian hipotesis dilakukan pada sampel emiten LQ 45 yang mencerminkan tingkat likuiditas pasar. Dari hasil pengujian hipotesis lewat program SPSS 10.0, didapatkan bahwa ternyata tolok ukur kinerja keuangan badan usaha tidak mampu menjelaskan return saham dengan baik sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan, namun mampu menjelaskan market value ekuitas suatu badan usaha dan mempuyai pengaruh yang signifikan. Hal ini dikarenakan market value lebih menggambarkan keselarasan dengan dengan hasil kinerja keuangan dari tahun ke tahun seperti yang tersedia dalam laporan keuangan. Sedangkan tingkat return saham masih banyak dipengaruhi faktor-faktor eksternal. Hal ini terlihat dalam kasus dimana badan usaha yang memiliki kinerja yang buruk mampu menghasilkan return yang tinggi karena banyak dipengaruhi faktor-faktor eksternal yang berdampak pada psikologis pasar sesaat. Maka dari sini terlihat bahwa pengukuran kinerja keuangan badan usaha kurang relevan dalam menjelaskan atau memprediksi return saham, akan tetapi cukup relevan dalam menjelaskan ataupun memprediksi market value ekuitas badan usaha tersebut. Namun dari beberapa pengujian statistik antara model regresi sederhana dan berganda didapati perbedaan hasil untuk earning dan free cashflow. Dimana earning berpengaruh signifikan terhadap market value ekuitas jika diuji dengan regresi sederhana. Namun tidak demikian halnya jika diuji dengan model regresi berganda yang menunjukkan earning tidak signifikan jika mempertimbangkan variable lainnya. Sebaliknya, free cashflow yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap market value ekuitas emiten jika menggunakan model regresi berganda. Akan tetapi untuk EVA dan operating cashflow secara konsisten menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap market value ekuitas emiten LQ 45.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 12 May 2014 08:17
Last Modified: 12 May 2014 08:18
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/13952

Actions (login required)

View Item View Item