Pola penggunaan obat pada penderita stroke hemoragik rawat inap di rumah sakit Katolik ST.Vincentius A Paulo Surabaya periode 1 Januari - 31 December 2002

Wibisono, Nathalia Fransisca (2003) Pola penggunaan obat pada penderita stroke hemoragik rawat inap di rumah sakit Katolik ST.Vincentius A Paulo Surabaya periode 1 Januari - 31 December 2002. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_1420_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_1420_Abstrak.pdf

Download (58kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150430

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan obat pada penderita stroke hemoragik di Rumah Sakit Santo Vincentius A Paulo Surabaya. Pengamatan dilakukan terhadap rekam medik penderita selama periode Januari 2002 sampai dengan Desember 2002. Jumlah status penderita stroke hemoragik selama periode Januari 2002 sampai dengan Desember 2002 ada sebanyak 122 kasus. Sebagai penelitian ini digunakan keseluruhan data rekam medik dengan diagnosis akhir stroke hemoragik, yaitu sebanyak 122 data rekam medik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : kelompok usia yang paling banyak menderita stroke hemoragik adalah kelompok usia 60-69 tahun yaitu sebanyak 32,79% penderita. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, penderita laki-laki (63,11%) lebih banyak menderita stroke hemoragik daripada penderita perempuan (36,89%). Faktor risiko yang paling banyak dijumpai adalah hipertensi (74,63%) kemudian diikuti faktor risiko terbanyak kedua yaitu diabetes mellitus (8,96%). Setiap penderita stroke hemoragik rata-rata mempunyai satu macam diagnosis faktor risiko yang berisiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya stroke hemoragik. Lokasi perdarahan yang paling sering ditemui pada penderita stroke hemoragik adalah perdarahan lobar (34,43%), kemudian diikuti dengan perdarahan basal ganglia (25,40%), perdarahan thalamus (22,13%), perdarahan serebellum (4,92%) dan perdarahan pons (4,92%). Jenis kelas terapi obat stroke hemoragik terbanyak adalah supplementary drugs (79,51% penderita), kemudian diikuti dengan antihipertensi (72,95% penderita) dan antiinfeksi (71,31% penderita). Pada penderita stroke hemoragik, jenis terapi yang paling sering digunakan adalah kelas terapi majemuk (96,72%). Kelas terapi majemuk yang paling sering digunakan pada penderita stroke hemoragik adalah kombinasi supplementary drugs- antihipertensi (8,20% penderita). Angka kematian pada penderita stroke hemoragik cukup tinggi, yaitu sebanyak 31,97% penderita (yang terdiri dari 69,23% laki-laki dan 30,77% perempuan).

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Users 147 not found.
Date Deposited: 14 May 2014 04:23
Last Modified: 14 May 2014 04:23
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14167

Actions (login required)

View Item View Item