., Christine (2000) Penerapan Konsep Pseudomicroprofit Center Dalam Mendukung Peningkatan Kinerja pada PT X di Sidoarjo. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1432_Abstrak.pdf Download (102kB) | Preview |
Abstract
Dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat, badan usaha harus memiliki kompetenSi inti sebagai keunggulan bersaing, untuk mendukung pencapaian efisiensi· beban dalam menghadapi pasar. PT "X" yang bergerak dalam industri sepatu, telah rnenerapkan teknologi dalam mendukung aktivitas operasionalnya. Namun justru mengalami penurunan jumlah unit yang diproduksi dan yang dijual. Karena penerapan teknologi belum tentu menjamin peningkatan efisiensi dan efektivitas aktivitas operasional, yang menjadi syarat mutlak bagi badan usaha untuk memenangkan persaingan. Kompetensi inti tidak hanya berupa penguasaan teknologi saja tetapi juga keahlian sumber daya manusia sebagai pelaku aktivitas operasional. Untuk mewujudkan badan usaha yang responsif dan fleksibel, dibutuhkan keterlibatan penuh dari seluruh sumber daya manusia yang dimiliki badan usaha dalam menggunakan informasi manajerial untuk mengambil keputusan. Untuk itu, badan usaha harus menerapkan pola manajemen bottom-up empowerment dengan mendelegasikan wewenang pengambilan putusan kepada seluruh sumber daya manusia yang melakukan langsung aktivitas operasional sehari-hari. Penerapan konsep pseudomicroprofit center merupakan alternatif yang tepat untuk menjawab kebutuhan badan usaha karena badan usaha dapat menjadi badan usaha yang responsif dan fleksibel dengan memanfaatkan jiwa kewirausahaan sumber daya manusia dalam melaksanakan aktivitas operasional. Di samping itu badan usaha dapat mendelegasikan wewenang pengambilan putusan tanpa harus takut kehilangan kendali dalam mencapai efisiensi beban. Sehingga badan usaha tidak saja mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas operasional tetapi juga mampu meningkatkan profitabilitas badan usaha secara keseluruhan. Berdasarkan analisis biaya pada PT "X" dapat dilihat bahwa suatu proses yang kelihatannya memberikan kontribusi aktivitas paling besar justru terdapat ketidakefisienan dalam melakukan aktivitas operasionalnya, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan kerja karena bagian yang lain harus menunggunya. Kinerja yang diukur secara keuangan dapat menyebabkan terjadinya dysfunctional behavior yang dapat menghambat pencapaian efisiensi beban sehingga badan usaha dapat menerapkan pseudomicroprofit center agar dapat menghindarinya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Lasi 193031 |
Date Deposited: | 14 May 2014 06:37 |
Last Modified: | 14 May 2014 06:37 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14203 |
Actions (login required)
View Item |