Wijaya, Yenny Puspa (2000) Aplikasi Normal Job Order Costing System dengan Ditunjang Activity Based Costing untuk Menentukan Harga Jual Produk Pesanan yang Lebih Akurat pada PT. Injaplast di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1457_Abstrak.pdf Download (94kB) | Preview |
Abstract
Industri karung plastik di Indonesia merupakan salah satu industri yang kemajuan/perkembangannya pesat. Hal ini terlihat dari pertambahan jumlah pabrik karung plastik sepanjang tahun 1990-an. Pertumbuhan ini disebabkan tingginya minat investasi dalam bidang ini. Karena pabrik karung plastik bertambah, maka volume produksinya juga meningkat. Ternyata hasil produksi itu tidak dapat diserap seluruhnya oleh pasar dalam negeri, sehingga mulai diorientasikan pada pasar ekspor. Banyaknya industri karung plastik menunjukkan persaingan dalam bidang ini cukup tinggi. Dengan operasinya yang bersifat job order, industri karung plastik dituntut untuk memberikan harga sepantasnya untuk konsumen dengan mutu produk yang tetap terjaga. Perhitungan harga untuk satu pesanan dilakukan saat konsumen melakukan pemesanan. Jadi sebelum proses produksi dimulai, harus dicapai kesepakatan harga dengan konsumen. Dalam proses penentuan harga itulah perusahaan harus menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan tersebut, baik biaya bahan baku/pembantu, tenaga kerja, maupun biaya tidak langsung (overhead). Dari 3 jenis biaya tersebut, biaya bahan baku/pembantu dan biaya tenaga kerja dapat langsung dihitung dengan pasti. Yang menjadi masalah adalah biaya overhead. Jenis hiaya ini baru dapat diketahui pada saat proses produksi telah selesai. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan melakukan estimasi biaya overhead. Biasanya demi kepraktisan perusahaan melakukan estimasi berdasar biaya overhead periode sebelumnya. Namun seringkali perhitungan tersebut memiliki selisih yang cukup besar dengan perhitungan biaya pada kenyataannya. Oleh karena itu perhitungan dengan normal costing sangat diperlukan. Metode ini merupakan metode pembebanan biaya pada suatu pekerjaan berdasar data aktual untuk biaya bahan baku/pembantu (direct material) dan tenaga kerja (direct labor), sedangkan untuk biaya overhead menggunakan estimasi. Estimasi besarnya biaya overhead dibuat setelah dipertimbangkan keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi besarnya biaya overhead. Oleh karena itu dengan normal costing fluktuasi biaya overhead dari satu periode ke periode lain dapat diratakan. Metode normal costing akan menjadi lebih akurat apabila pembebanan biaya overhead pada produk/pekerjaan menggunakan metode activity based costing (ABC). Metode ini merupakan metode yang membebankan biaya overhead pada pekerjaan/produk berdasar aktivitas yang diserap untuk membuat/melakukan produk atau pekerjaan tersebut. Apabila dua metode diatas digunakan secara bersamaan, perusahaan yang melakukan operasi secara job order dapat mclakukan perhitungan biaya secara akurat. Perbedaan/selisih dengan perhitungan secara aktual tetap ada, namun besarnya dapat dikurangi. Dengan perhitungan biaya yang akurat, maka proses penentuan harga dapat dilakukan dengan baik. Konsumen tidak dibebani biaya terlalu tinggi dan perusahaan dapat memperoleh profitnya dari pekerjaan yang dilakukannya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Lasi 193031 |
Date Deposited: | 16 May 2014 03:01 |
Last Modified: | 16 May 2014 03:01 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14322 |
Actions (login required)
View Item |