Perlakuan akuntansi yang tepat atas transaksi Leasing menurut PSAK No.30 dalam menunjang kewajaran laporan keuangan pada CV X selaku pihak Lesse di Sepanjang, Sidoarjo

Kartikasari, Lanny (2003) Perlakuan akuntansi yang tepat atas transaksi Leasing menurut PSAK No.30 dalam menunjang kewajaran laporan keuangan pada CV X selaku pihak Lesse di Sepanjang, Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1709_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1709_Abstrak.pdf

Download (65kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153112

Abstract

Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan kemajuan teknologi dewasa ini, badan usaha semakin memerlukan investasi yang cukup besar dalam pengadaan barang modalnya Keadaan inilah yang menimbulkan permasalahan barn dalam hal pembiayaan. Kebutuhan pembiayaan yang semakin beragam tidak hanya bertumpu pada sistem pembiayaan melalui pasar uang dan pasar modal saja tetapi diperlukan suatu altematif pembiayaan lain yang akhir-akhir ini banyak diminati badan usaha, yaitu dengan leasing (sewa guna usaha). CV "X" adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha offset dan screen printing yaitu mencetak gambar pada khususnya dos-dos sepatu, sarung tangan golf dan lain-lain. Untuk menunjang kelancaran badan usaha dalam menjalankan operasinya sehari-hari, badan usaha memutuskan untuk menambah mesin cetak yang dimilikinya dengan menggunakan jasa leasing. Transaksi sewa guna usaha yang dilakukan oleh CV "X" sebagai pihak lessee dengan pihak lessor adalahjenis sewa guna usaha capita/lease. Dalam hal metode perlakuan akuntansi atas transaksi sewa guna usaha, badan usaha menggunakan metode operating lease yaitu dengan mengakui setiap pembayaran sewa guna usaha sebagai biaya sewa sampai berakhimya periode sewa guna usaha. Jika badan usaha menerapkan metode lain dalam memperlakukan transaksi sewa guna usaha yang dilakukannya yaitu dengan menggunakan metode capital lease maka pada awal peijanjian sewa guna usaha badan usaha akan mengakui dan mencatat adanya aktiva sewa guna usaha bersamaan dengan timbulnya utang sewa guna usaha dan jumlah yang harus dicatat sebagai aktiva dan utang sewa guna usaha adalah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh badan usaha pada akhir masa sewa guna usaha yang merupakan harga perolehan dari aktiva yang disewa guna usaha. Apabila dilihat dari perjanjian sewa guna usaha yang telah disepakati antara badan usaha yaitu CV "X" sebagai pihak lessee dengan pihak lessor dan melihat pada kriteria-kriteria sewa guna usaha yang dipenuhi oleh badan usaha maka metode transaksi sewa guna usaha yang seharusnya dipakai adalah metode capital lease. Perbedaan penggunaan metode transaksi sewa guna usaha yang diterapkan oleh badan usaha (operating lease) dengan metode sewa guna usaha yang sesuai dengan kriteria perjanjian sewa guna usaha yang telah disepakati oleh badan usaha (capital lease) akan sangat berpengaruh pada laporan keuangan yang diterbitkan oleh CV "X" karena tidak mencerminkan keadaan badan usaha yang sebenarnya (terlalu understated maupun overstated).

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Management
Depositing User: Lasi 193031
Date Deposited: 19 May 2014 06:38
Last Modified: 19 May 2014 06:38
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14529

Actions (login required)

View Item View Item