Penerapan balanced scorecard guna menyempurnakan tolak ukur penilaian kinerja pada PT Tunggal Djaja Indah di Sidoarjo

Wulandarie, Diana (2003) Penerapan balanced scorecard guna menyempurnakan tolak ukur penilaian kinerja pada PT Tunggal Djaja Indah di Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK-1731_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK-1731_Abstrak.pdf

Download (58kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153101

Abstract

Semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha di masa kini dan di masa mendatang menyebabkan informasi menjadi semakin penting bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Begitu juga dengan industri cat, banyaknya badan usaha skala menengah besar yang menerjuni industri cat menyebabkan persaingan antar produsen cat semakin meningkat. Agar badan usaha dapat tetap unggul dalam industri cat yang semakin kompetitif, maka implementasi strategi yang bersumber pada visi badan usaha menjadi semakin penting. Selain itu, agar badan usaha dapat tetap bertahan maka badan usaha memerlukan informasi yang mampu mengidentifikasikan dan mengendalikan faktor-faktor kuncinya Pada masa sekarang ini diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja yang mampu menyeimbangkan kinerja keuangan dan kinerja operasional badan usaha, mengingat pengukuran kinerja yang hanya mengandalkan pada kriteria financial saja sudah tidak mencukupi lagi karena banyak faktor-faktor yang bersifat non-financial ternyata juga memainkan peranan yang penting dalam mencapai prestasi. Pengukuran kinerja ini adalah Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, belajar dan bertumbuh. Balanced Scorecard merupakan sarana untuk menterjemahkan misi, visi, dan strategi badan usaha ke dalam serangkaian pengukuran kinerja sehingga memberikan informasi bagi semua anggota badan usaha mengenai arah yang jelas untuk mencapai visi, misi, dan strategi sehingga setiap tindakan anggota badan usaha dapat diarahkan pada pencapaian tujuan badan usaha. Dengan Balanced Scorecard keseimbangan pengukuran kinerja akan tercapai karena dalam Balanced Scorecard melihat dari empat perspektif yang berdasarkan prinsip cause and effect relationship outcome and performance driver dan linkage to financial. Banyak badan usaha telah menggunakan pengukuran baik financial maupun non-financial tetapi pengukuran ini tidak dapat dikatakan sebagai pengukuran yang seimbang (balanced) karena penggunaan pengukuran tersebut hanya sebagai tactical feedback dan control untuk operasi jangka pendek. Hal inilah yang membedakannya dengan Balanced Scorecard karena Balanced Scorecard menggabungkan antara kinerja masa lalu dan pemicu dari kinerja di masa mendatang sesuai dengan strategi yang ditetapkan. Dengan Balanced Scorecard menyebabkan informasi yang diperoleh pihak manajemen dalam pengambilan keputusan tidak hanya melihat pada operasi jangka pendek badan usaha tetapi juga kelangsungan hidup badan

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Lasi 193031
Date Deposited: 19 May 2014 07:31
Last Modified: 24 Mar 2021 14:40
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14541

Actions (login required)

View Item View Item