Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Produksi pada Pabrik Karton Box

Atmarumeksa, Elias (1999) Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Produksi pada Pabrik Karton Box. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TI_198_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TI_198_Abstrak.pdf

Download (111kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/137692

Abstract

Dewasa ini teknologi informasi sudah tidak dapat dipisahkan dari semua aspek kehidupan masyarakat terutama dalam dunia usaha. Kegagalan suatu perusahaan mencema informasi akan berakibat melemahnya daya saing perusahaan tersebut. Dengan dimasukinya era perdagangan pasar bebas ini, tidaklah berlebihan bila suatu perusahaan diharuskan mempunyai suatu sistem informasi yang mendukung semua proses industri dan segera meninggalkan sistem manualnya. Pabrik karton boks P.T. "X" merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi baik karton boks, yaitu kotak karton yang biasa digunakan dalam proses pengepakan (kemasan besar) atau hanya berupa lembaran karton boks atau yang biasa dikenal dengan istilah sDeel. Produksi lembaran karton ini biasanya dipesan oleh sesama perusahaan karton boks yang tidak memiliki sendiri mesin Corrugating Pada boks bisa dipesan dalam berbagai ukuran dan jenis kertas maupun ketebalan. Di dalam boks juga bisa diberi partisi (sekat-sekat) atau layer (penutup atas dan bawah) dan bagian luarnya dapat diberi cetakan. Sedangkan pada sheet juga sama seperti boks, dapat dipesan dengan berbagai ukuran dan jenis kertas maupun ketebalannya. Untuk jenis ini tidak bisa diberi cetakan. Selain memproduksi karton boks dan sheet, perusahaan ini juga memproduksi single face, yaitu berbentuk lembaran seperti sheet tetapi hanya mempunyai satu lapis bagian halus sedangkan lapis satunya bergelombang. Jenis ini dijual per kilo dan ukurannya sudah tertentu. Proses produksi pada pabrik karton boks P.T. 'X' ini mempunyai heberapa urutan proses produksi dasar, dimulai dari proses penerimaan order dan proses perencanaan prnduksi, proses penentuan kebutuhan barang baku dan bahan bantu, proses penerimaan barang baku dan bahan bantu dari gudang, proses pengembalian barang baku atau bahan bantu ke gudang, serta proses produksi itu sendiri ( seperti Corrugate, Flexo/Sablon, dan Converting ). Proses produksi pada pabrik karton boks P.T. 'X' ini terkadang terputus. Hal itu disebabkan oleh beberapa masalah pada perusahaan ini antara lain yaitu masalah keberadaan barang, masalah pengembalian barang atau bahan ke gudang, masalah order sesuai pesanan atau tidak, dan masalah order telah selesai atau belum. Keberadaan barang baku penting diketahui karena digunakan sebagai pedoman untuk penerimaan order selanjutnya. Pengembalian barang atau bahan harus dilaporkan dan dikembalikan ke gudang, hal ini menyangkut pengeluaran perusahaan yang dihitung oleh bagian akuntansi perusahaan. Karena barang yang dikembalikan terkadang bukan hanya barang baku saja tetapi bisa juga salah order yang sudah terlanjur dikerjakan. Pengecekan apakah order sesuai dengan pesanan atau tidak, sangat penting sekali karena menyangkut kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dengan adanya perancangan sistem informasi yang baru dapat diambil kesimpulan antara lain: Permasalahan keberadaan barang baku dari suatu item order dari sebuah order dapat diatasi, sehingga informasi global keberadaan barang baku sebuah order dari total penerimaan order dapat dipakai sebagai acuan penentuan penerimaan order selanjutanya. Selain itu juga dapat pula menanggulangi masalah pengecekan posisi barang order pada saat pelanggan menanyakan posisi barang order. Masalah pengembalian barang baku atau bahan baku, dapat diketahui secara pasti sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan barang atau bahan yang digunakan pada bagian gudang. Hal ini juga nantinya menyangkut keberadaan barang baku atau bahan baku. Dalam proses pengembalian barang lebih dapat dikurangi, terutama pengembalian barang jadi yang salah order. Sehingga mengenai pengeluaran perusahaan karena kesalahan order bisa drl indarkan. Banyak pekerjaan yang sBma yang sering dilakukan secara berulang-ulang dapat dihindarkan sehingga dapat mengatasi kejenuhan dari para pekerja. Dengan adanya perencanaan kegiatan produksi yang terstruktur akan memudahkan sales untuk memikirkan cara a1ar dengan kapasitas produksi yang terbatas, semua order pelanggan dapat dikirim dalam waktu dan jumlah yang tepat. Hal yang terpenting dari semua itu adalah dengan terkomputerisasinya setiap tahapan proses produksi, pihak perusahaan dapat memantau kegiatan proses produksi yang terjadi

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA75 Electronic computers. Computer science
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Informatic
Depositing User: Radiyanti 201032
Date Deposited: 19 May 2014 08:30
Last Modified: 19 May 2014 08:30
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14555

Actions (login required)

View Item View Item