Suhono, Adi (1999) Penerapan Akuntansi Tingkat Harga Umum Pada Laporan Keuangan PT. A Di Mojokerto. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1269_Abstrak.pdf Download (70kB) | Preview |
Abstract
Di dalam perekonomian yang ada di dalam dunia, pastilah diketahui adanya Kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi), tak terkecuali negara tercinta Indonesia. Bahkan di dalam kondisi dewasa ini yang begitu sulit karena ditembus oleh krisis moneter yang berkepanjangan sejak tahun 1997 , Indonesia mengalami laju inflasi yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. lnflasi ini dapat digambarkan melalui naiknya tingkat harga-harga barang secara umum di pasar. Jelas dengan adanya keberadaan pasar modal yang makin berkembang ini menandakan bahwa laporan keuangan sebagai suatu alat. informasi bagi para pengguna laporan keuangan sangat dibutuhkan terutama sekali disini pengguna yang berkepentingan ada1ah para investor dan calon investor potensial. Walaupun seperti diketahui bahwa akhir-akhir ini karena situasi krisis terutarna karena krisis politik yang ada membuat para investor mulai meninggalkan Indonesia terutama oleh investor asing sehingga pasar modal Indonesia mulai mengalami kelesuan, hal ini tetap membuat laporan keuangan dibutuhkan oleh para investor dan calon investor potensial ataupun oleh pihak lainnya terutama dalam menilai kinerja badan usaha. PT "A" adalah badan usaha yang bergerak di dalam bidang industri tekstil yang berkedudukan di Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia Laporan keuangan PT'A" saat ini disusun dan disajikan berdasarkan harga perolehan (harga Historis) atau laporan keuangan konvensional. Konsep ini berasumsi bahwa nilai mata uang adalah tetap dan semua transaksi dicatat sesuai tanggal perolehan dengan metode accrual. Para pengguna laporan keuangan akan kesulitan dalam menerjemahkan laporan keuangan itu da1am masa sekarang karena angka-angka yang ada dalam laporan keuangan adalah angka historis bukan menunjukkan angka sebenarnya pada saat ini yang secara jelas dengan tingkat inflasi yang demikian tinggi akan menimbulkan selisih yang signifikan. Sehingga dengan adanya inflasi maka konsep biaya historis akan membuat informasi yang disajikan kurang lengkap dan kualitatif bagi pengambil putusan terutarna bagi investor/pemilik dan kreditor yang sebagian besar adalah orang Jepang. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya informasi tambahan dimana laporan keuangan tersebut disajikan kembali berdasarkan tingkat harga berlaku umum yang biasa disebut Akuntansi tingkat harga umum. Akuntansi tingkat harga umum adalah merupakan penyusunan laporan keuangan berdasarkan nilai historis tetapi jumlah yang tertulis disesuaikan dengan kemampuan daya beli umum yang dicerminkan dalam indeks harga umum. Laporan keuangan yang disajikan berdasarkan tingkat harga umum tidak bermaksud untuk menggantikan laporan keuangan yang ada, tapi bersifat melengkapi untuk memberikan informasi tarnbahan bagi para pengambil putusan. Penyajiannya di Financial reporting pada bagian supplementary information dengan bentuk dan format seperti laporan keuangan konvensional tapi dengan nilai yang sudah disesuaikan dengan tingkat harga umum pada saat tanggal neraca Dengan demikian Akuntansi berdasarkan tingkat harga umum sebagai laporan tambahan nilai historis perlu untuk digunakan sebagai informasi bagi pengambil putusan dalam rangka mengambil putusan yang tepat dan benar berdasarkan informasi yang relevan, reliable, dan comparable.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 20 May 2014 02:33 |
Last Modified: | 26 May 2014 05:09 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14590 |
Actions (login required)
View Item |