Kewenangan Unifies Task Force (UNITAF) Dalam Menyelesaikan Kemelut di Somalia

., Burhanudin (1994) Kewenangan Unifies Task Force (UNITAF) Dalam Menyelesaikan Kemelut di Somalia. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of HI_122_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
HI_122_Abstrak.pdf

Download (167kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149398

Abstract

Perang saudara yang terjadi di Somalia menimbulkan berbagai akibat, di antaranya banyak rakyat Somalia yang menderita kelaparan. Melihat penderitaan rakyat Somalia yang berkepanjangan tersebut, maka menggugah Amerika Serikat beserta sekutunya untuk melakukan misi kemanusiaan, yaitu membantu rakyat Somalia yang menderita kelaparan dan menyelesaikan perang saudara yang berkecamuk. Pasukan Amerika Serikat dan sekutunya itu dikenal dengan pasukan Unified Task Force (UNITAF). Misi yang dilakukan oleh pasukan UNITAF, banyak mendapat tantangan dari rakyat Somalia itu sendiri. Keberadaan pasukan gabungan Amerika Serikat atau UNITAF di Somalia dalam rangka misi kemanusiaan yaitu membantu rakyat Somalia yang menderita kelaparan akibat perang saudara yang berkepanjangan, tentunya didasarkan atas suatu kewenangan tertentu. Selama ini untuk menyelesaikan setiap permasalahan internasional harus didasarkan pada suatu aturan seperti halnya resolusi PBB. Begitu juga halnya dengan upaya yang dilakukan oleh pasukan UNITAF dalam memberikan bantuan kelaparan yang ber­ kepanjangan akibat perang saudara tersebut juga tentunya didasarkan atas aturan hukum internasional yang ada, apalagi tindakan pasukan UNITAF lebih jauh yaitu melakukan serangan bersenjata terhadap rakyat Somalia dicurigai sebagai pemberontak. Pasukan UNITAF itu sendiri melakukan upaya penyelesaian atas sengketa bersenjata yang terjadi di Somalia yang membawa akibat kelaparan bagi rakyat Somalia didasarkan pada resolusi No. 794 Tahun 1992 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (selanjutnya disingkat PBB) yang menentukan bahwa, penderitaan manusia yang berkepanjangan di Somalia (Afrika Timur) telah menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keselamatan dunia. Dengan mendasarkan ketentuan resolusi No. 794 Tahun 1992 Dewan Keamanan PBB tersebut, maka pasukan UNITAF melakukan berbagai macam tindakan dengan maksud segera menyelesai­ kan kemelut yang terjadi di Somalia. Padahal kalau diperhatikan tindakan yang dilakukan oleh Pasukan UNITAF seharusnya adalah membantu rakyat Somalia yang menderita kelaparan akibat perang saudara, dimana pasukan UNITAF berusahan melakukan penangkapan terhadap Jendral Muhammad Farah Aideed yang dianggap sebagai biang pemberontakan di Somalia. Hal ini jelas merupakan intervensi yang dilakukan oleh pasukan UNITAF terhadap Somalia. ...

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 20 May 2014 03:47
Last Modified: 20 May 2014 03:47
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14628

Actions (login required)

View Item View Item