Widodo, Prio (1998) Perbedaan Sikap Terhadap Perkawinan Campur Ditinjau Dari Etnis Dan Jenis Kelamin. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Masalah rawan yang merupakan konsekuensi dari kebhinekaan masyarakat Indonesia adalah masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan). Masalah rasialisme antara golongan minoritas penduduk non asli keturunan Tionghoa (Cina) dengan mayoritas penduduk asli Indonesia (Jawa) pada umumnya merupakan masalah yang Iaten dan terus ada hinaa saat ini. Di beberapa lingkungan, apabila mau diakui, hubungan sosial antara masyarakat Cina dan Jawa kurang begitu harmonis, sehingga masih terbentuk stereotipe-stereotipe kuat tentang orang Cina di Indonesia. Sebaliknya orang Cina menumbuhkan stereotipe tertentu tentang orang Jawa meskipun tidak atau jarang dilontarkan secara terbuka. Secara teoritis puncak dari bentuk asimilasi adalah asimilasi perkawinan. Asimilasi perkawinan memberi pengertian bersatunya jiwa, kepribadian, sifat dan perilaku dari dua insan (yang berlawanan jenis kelamin) yang berbeda etnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap terbadap perkawinan campur ditinjau dari etnis dan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Yang dimaksud etnis adalah etnis Jawa dan etnis Cina dan yang beljenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kontrol sampel yang dilakulwi adalah untuk mahasiswa yang masih aktifkuliah dan belum menikah. Sampel yang digunakan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, total population untuk yang berjenis kelamin laki-laki dan quota sampling untuk yang berjenis kelamin perempuan yaitu 37 subjek yang beretnis Jawa dan beljenis kelamin laki-laki, 43 subjek yang beretnis Cina dan berjenis kelamin laki-laki, dan masing-masing SO subjek perempuan untuk yang beretnis Jawa maupun Cina. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada perbedaan sikap terhadap perkawinan campur yang meyakinkan antara etnis Jawa dan etnis Cina dengan F-20.878 dan p < 0.001 (sebenamya sangat meyakinkan tetapi karena tidak homogen maka diturunkan menjadi meyakinkan). Hasil lain menunjukkan ada perbedaan sikap terhadap perkawinan campur yang sangat meyakinkan antara laki-laki dan perempuan dengan F- 9.146 dan p < 0.001. Laki-laki Jawa dan Cina, perempuan Jawa memiliki sikap terhadap perkawinan campur yang cukup positif ke arab positif karena bagi laki-laki dan perempuan Jawa, orang tua mereka mempunyai keinginan untuk tidak menimbulkan pertentangan sehingga memudahkan mereka, sedangkan untuk laki-laki Cina karena mereka didukung oleh adanya sistem patrilineal. Perempuan Cina memiliki sikap terhadap perkawinan campur yang cukup positif ke arah negatif karena mereka dipersulit dengan adanya sistem patrilineal.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 09 Nov 2012 02:47 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 05:08 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/1475 |
Actions (login required)
View Item |