Kusumadewi, Ira Zurindra (1991) Pengindaraan Jauh Dari Satelit Ditinjau Dari Outer Space Treaty of 1967. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
HI_42_Abstrak.pdf Download (224kB) | Preview |
Abstract
Penginderaan jauh semula dilakukan secara konvensional dengan memakai sarana pesawat udara. Penginderaan jauh secara konvensional dengan menggunakan pesawat udara tersebut banyak terdapat kelemahannya karena jangka waktu penerbangan yang terbatas dan harus berada pada ketinggian tertentu sehingga data yang diperoleh kurang akurat. Penggunaan pesawat udara untuk penginderaan jauh jelas tunduk pada hukum udara. Sedangkan penginderaan jauh yang dilakukan di ruang angkasa tunduk pada ketentuan umum yang termuat didalam Outer Space Treaty 1967, namun demikian satelit tersebut tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa adanya unsur ruas darat, sehingga unsur ruas darat dengan ruas angkasa tidak dapat dipisahkan sama sekali, karena unsur ruas angkasa mengambil data data yang ada dipermukaan bumi yang merupakan unsur ruas darat. Berbeda dengan ruas angkasa Outer Space Treaty 1967 tidak mengatur masalah yang terdapat di dalam ruas darat yaitu berupa data data yang sangat berharga bagi suatu negara. Dengan mempergunakan penginderaan jauh dari satelit, negara ketiga yang tidak berhak dapat mempergunakan data data tersebut tanpa seijin negara yang mempunyai yurisdiksi terhadap data data tersebut, bahkan dengan penginderaan jauh dari satelit dapat pula untuk melakukan kegiatan mata-mata negara asing. ...
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 21 May 2014 03:40 |
Last Modified: | 21 May 2014 03:40 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/14786 |
Actions (login required)
View Item |