Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Tiap-Tiap Level Manajemen Dalam Rangka Implementasi Strategi Pada PT. X Di Jakarta

Danuseputro, Lenny (1997) Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Tiap-Tiap Level Manajemen Dalam Rangka Implementasi Strategi Pada PT. X Di Jakarta. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of Ak_749_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
Ak_749_Abstrak.pdf

Download (97kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154064

Abstract

Dengan semakin ketatnya persaingan di dalam dunia usaha yang mana salah satu contohnya adalah pesaingan di dalam industri bola di mana hal ini dapat ditunjukkan dengan semakin banyaknya badan usaha bola yang gulung tikar atau dengan kata lain bankrut serta adanya persaingan harga yang makin ketat sehingga profit margin badan usaha semakin kecil. Di sini informasi menjadi semakin penting dan merupakan aktiva badan usaha yang sangat berharga karena mempengaruhi pengambilan keputusan. Salah satu bentuk perolehan informasi adalah dengan pengukuran kinerja badan usaha. Pengukuran kinerja inilah yang merupakan tema dari skripsi penulis yang berjudul "Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Tiap-Tiap Level Manajemen Dalam Rangka Implementasi Strategi Pada PT."X" Di Jakarta". Balanced scorecard ini sangatlah penting, yang mana hal ini dapat diilustrasikan seperti seorang pengemudi mobil. Pengemudi mobil tersebut tidak hanya hams tahu bagaimana mengemudi mobil yang benar tetapi pengemudi terse but juga hams tahu kapan hams ganti oli, kapan dan bagaimana mengisi air accu serta bagaimana mengganti ban apabila tiba-tiba ban mobil tersebut kempes. Tanpa pengetahuan tersebut tentunya pengemudi tersebut akan mengalami kesulitan. Di sini dapat dikatakan bahwa keseimbangan kinerja sangatlah diperlukan. Begitu juga dengan badan usaha dalam menilai kinerja badan usaha. Dengan balanced sore card keseimbangan pengukuran kinerja akan tercapai karena di dalam balanced scorecard pengukuran kinerja dipandang dari empat sudut pandang yaitu darifinancial perspective, customer perspective, internal business perspective serta innovation & learning perspective di mana masing-masing sudut pandang/perspektif tersebut saling mendukung satu sama lain. Dengan adanya keempat sudut pandang tersebut akan membuat jalan pemikiran para manajer lebih luas, tidak hanya bergantung atau berpedoman pada sudut pandang keuangan saja. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa balanced scorecard melengkapi pengukuran kinerja yang tradisional di mana ukuran keuangan tradisional melaporkan apa yang terjadi pada periode yang sudah lalu tersebut tanpa menunjukkan bagaimana meningkatkan kinerja di masa yang akan datang, sehingga fungsi scorecard di sini sebagai landasan dari keberhasilan badan usaha pada masa kini dan masa yang akan datang. Kata "balanced" ini digunakan karena selama bertahun-tahun sistem pengukuran kinerja dalam organisasi hanya difokuskan pada basil-basil keuangan saja. Dengan mengadopsi konsep balanced scorecard akan menyediakan kejelasan konsensus dan fokus pada kinerja yang diinginkan. Balanced scorecard memudahkan suatu badan usaha untuk menyelaraskan proses manajemen badan usaha dan memfokuskan seluruh organisasi pada implementasi strategi jangka panjang. Balanced scorecard menyediakan suatu kerangka kerja untuk menangani implementasi...

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 02 Jun 2014 08:15
Last Modified: 07 Jul 2014 02:17
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/15636

Actions (login required)

View Item View Item