Penetapan Harga Transfer Guna Mengukur Laba Divisi Dalam Rangka Penilaian Kinerja Divisi Pada PT. X Di Pandaan

Haryany, Haryany (1994) Penetapan Harga Transfer Guna Mengukur Laba Divisi Dalam Rangka Penilaian Kinerja Divisi Pada PT. X Di Pandaan. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_326_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_326_Abstrak.pdf

Download (569kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154354

Abstract

Dengan berkembangnya suatu badan usaha maka kegiatan yang ada di dalam badan usaha juga akan lebih banyak dan masalah yang dihadapi makin kompleks. Sehingga pimpinan badan usaha tidak dapat menangani dan mengatasi semua masalah dan kegiatan yang ada di dalam badan usaha tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan desentralisasi dan divisionalisasi, yaitu pendelegasian otoritas kerja yang lebih besar kepada manajer operasional dan pembentukan divisi-divisi yang terdesentralisasi. Proses divisionalisasi menimbulkan akibat sampingan,yaitu bagaimana pengendalian atas divisi-divisi yang ada dilakukan. Pengendalian akan menjadi lebih efektif apabila tanggung jawab dari masing-masing divisi sudah ditentukan dengan jelas. Berkenaan dengan masalah ini, akuntansi pertanggungjawaban mulai dikembangkan dan pengimplikasian dari akuntansi pertanggung- jawaban adalah dengan diterapkannya dan dibentuknya pusat pertanggungjawaban. Dalam divisi yang terdesentralisasi sebagai profit center, ada empat jenis pengukuran untuk mengevaluasi kinerja divisi yaitu: kontribusi marjin variabel, kontribusi yang terkendali, kontribusi divisi dan laba divisi sebelum pajak. Tujuan pengukuran kinerja divisi ini adalah untuk mengetahui besarnya kontribusi divisi di dalam pencapaian tujuan badan usaha, memotivasi para manajer divisi untuk meningkatkan kinerja, untuk perbandingan kinerja antar divisi di dalam suatu organisasi, untuk menilai kinerja manajer divisi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya. Penilaian dan pengukuran kinerja divisi menjadi sulit dan rumit apabila terjadi transfer barang antara pusat laba yang satu dengan pusat laba yang lainnya. Adanya transfer barang tersebut membutuhkan suatu penetapan harga, yang disebut dengan harga transfer. Analisis penerapan dilakukan pada PT "X" yang memiliki dua divisi, yaitu divisi kemasati plastik dan divisi air minum. PT "X" berlokasi di Pandaan. Selama ini PT "X" menerapkan dan menggunakan harga transfer full cost dan pengukuran kinetja dilakukan dengan cara kontribusi divisi. iii Penetapan harga transfer full cost kurang memberikan manfaat . dalam perencanaan, pemotivasian, pengevaluasian dan kurang memiliki obyektifitas yang diperlukan untuk standar kinerja yang baik. Dan juga menyebabkan laba divisi yang tidak wajar karena divisi kemasan plastik tidak memperoleh laba dari transaksi internal. Laba yang terjadi disebabkan oleh penjualan ekstemal. Harga transfer dan pengadaan kemasan plastik yang ditetapkan oleh manajer pWlcak melanggar otonomi divisi kemasan plastik dan divisi air minum karena mengakibatkan manajer divisi tidak dapat mengambil keputusan yang optimal dan juga akan mempengaruhi pengukuran kinerja kedua divisi. Seharusnya manajer pWlcak memberikan wewenang dan kebebasan kepada divisi, apakah manajer divisi akan menjal ke luar atau ke dalam dam membeli dari luar atau dari dalam badan usaha. Setelah dilakukan analisis terhadap penetapan harga transfer yang lainnya, yaitu penetapan harga transfer biaya variabel, harga pasar, negosiasi, arbitrasi, pembagian laba, dua langkah dan dua perangkat harga maka metode harga pasar merupakan altematif yang terbaik Wltuk mengatasi dan memecahkan masalah PT "X". Karena metode harga pasar tersebut bersifat obyektif dan menggambarkan pengukuran dan penilaian kinerja yang adil untuk mengetahui kontribusi laba divisi kemasan plastik dan divisi air minwn. Selain itu harga pasar mencerminkan penghasilan divisi kemasan plastik yang akan dikorbankan hila transfer diadakan dan juga mencenninkan biaya yang seharusnya dikeluarkan divisi air minum hila produk tersebut dibeli dari pihak luar. Aktbatnya divisi kemasan plastik dan divisi air minum dapat melakukan pengendalian yang lebih baik terhadap biaya dan pendapatan pada divisi masing-masing.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 04 Jun 2014 06:21
Last Modified: 04 Jun 2014 06:22
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/15817

Actions (login required)

View Item View Item