Swatan, Merry (2004) Studi Pengaruh EPS (Earning Per Share), Average PER (Price Earning Ratio) Terhadap Return Saham pada Emiten LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Jakarta. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1887_Abstrak.pdf Download (92kB) | Preview |
Abstract
Pasar modal merupakan salah satu alternatif perusahaan untuk memperoleh dana segar bagi pembiayaan kegiatan operasionalnya. Selain itu pasar modal juga menjadi suatu alternatif bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk melakukan investasinya. Pada saat melakukan transaksi perdagangan di pasar modal, investor harus berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Untuk itu investor memerlukan berbagai informasi yang terdiri dari informasi yang bersifat keuangan dan non keuangan, yang salah satunya adalah informasi akuntansi yang merupakan hal penting dalam pasar modal karena informasi tersebut menggambarkan keuangan pihak emiten. Informasi keuangan berupa informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan mencerminkan infonnasi tentang kinerja atau prestasi kerja yang dicapai perusahaan. Selain itu, laporan keuangan yang tercermin dalam neraca, laporan Iaba rugi, laporan arus kas menggambarkan nilai perusahaan pada suatu akhir periode. Informasi kinerja keuangan tersebut digunakan oleh investor untuk memprediksi dan menilai kemampuan saham perusahaan untuk memberikan imbal basil saham baik dalam bentuk deviden maupun capital gain. Rasio keuangan merupakan alat untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Earning Per Share (EPS) dan Average Price Earning Ratio (PER). EPS dan PER adalah dua rasio keuangan yang paling banyak digunakan oleh investor sebagai dasar putusan untuk berinvestasi dan penilaian saham. Rasio EPS merupakan perbandingan net income dengan jumlah saham biasa yang beredar. Sedangkan rasio average PER merupakan perbandingan antara closing price dengan EPS. EPS yang tinggi menunjukkan kemungkinan emiten membagikan laba kepada para pemegang saham juga tinggi. Sedangkan average PER yang tinggi menunjukkan pertumbuhan yag tinggi (high growth) dari emiten. Untuk mengetahui pengaruh antara rasio EPS dengan return saham dalam bentuk capital gain dan pengaruh antara rasio average PER dengan return saham dalam bentuk capital gain, maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Program for Science) 11.5 for Windows. Objek penelitian dari penelitian ini adalah badan usaha-badan usaha yang termasuk dalam perhitungan indeks LQ 45 bulan Pebruari yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2002 dan 2003 dan telah mempublikasikan laporan keuangannya. Data-data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS 11.5 for Windows. Setelah diolah, basil SPSS menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signiftkan antara rasio EPS dengan return saham dan tidak ada pengaruh yang signifikan antara rasio average PER dengan return saham. Ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi return saham selain rasio EPS atau average PER. Faktor-faktor tersebut antara lain: ukuran kinerja keuangan selain rasio EPS atau average PER, kondisi politik, keamanan, emosi investor, dan sangat rentannya laba rugi terhadap manipulasi yang dapat mempengaruhi kepercayaan investor terhadap validitas informasi dalam laba rugi emiten. Karena harga saham yang digunakan sebagai dasar perhitungan return saham emiten tidak mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, maka dapat dikatakan bahwa pasar modal di Indonesia belum efisien.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Suwardi 193009 |
Date Deposited: | 05 Jun 2014 01:49 |
Last Modified: | 05 Jun 2014 01:54 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/15875 |
Actions (login required)
View Item |