Liliana Dewi, Liliana Dewi (1994) Aplikas Activity Based Costing Dalam Cost Reduction Sebagai Alat Untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Divisi Knitting Dari PT. X Di Semarang. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_325_Abstrak.pdf Download (101kB) | Preview |
Abstract
Di dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat ini Badan Usaha-Badan Usaha yang ada dituntut untuk dapat menciptakan strategi-strategi yang tepat untuk berkompetisi dan menuntut pula setiap Badan Usaha untuk dapat menghasilkan produk yang bervariasi, tersedia pula saat dibutuhkan (timeliness), produk harus sesuai dengan selera konsumen (customization dan convenience) dan yang lebih penting harga jual produk dapat ditetapkan serendah mungkin tanpa harus mengurangi kualitas dari produk tersebut. Harga jual dari suatu produk merupakan salah satu faktor yang menentukan Badan Usaha berkompetisi. Oleh karena itu untuk dapat menetapkan harga jual ini manajemen memerlukan tersedianya informasi yang lengkap, cepat dan akurat teru.tama mengenai costing. Untuk dapat mengalokasikan biaya-biayanya ke produk secara akurat digunakan metode Activity Jjased Costing. Metode ini mengalokas:ikan biaya-biaya ke produk berdasarkan jumlah aktivitas-aktivitas yang dikonsumsi oleh tiap-tiap produ.k tersebut. Berdasarkan Activity JJased Costing ini aktivitas-aktivitas yang d:ilakukan dalam proses produksi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu value-added activities dan nonvalue-added activities. Nonvalue-added activities ini menyebabkan timbulnya nonvalue-added costs, yang bagi Badan Usaha merupakan pemborosan (waste). Oleh karena itu suatu 1angkah mendasar yang harus dilakukan oleh Badan Usaha adalah melakukan penghematan biaya (cost reduction) yaitu dengan berusaha mengeliminasi nonvalue-added costs yang terjadi, sehingga dengan. demikian biaya produksi yang terjadi di dalam Badan Usaha hanya tinggal value-added costs. Pengidentifikasian value-added costs .dan nonvalue-added costs diperoleh dengan melakukan penetapan standar costs. Standar costs ini merupakan value-added costs. Selisih antara actual cost dengan standar costs merupakan nonva/ue-added costs. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode konvension.al yang digunakan oleh Divisi Knitting untuk mengalokasikan biaya-biayanya ke produk ternyata kurang akurat bila dibandingkan dengan metode Activity .Based Costing. Hal ini dikarenakan pembebanan biaya dengan menggunakan metode konvensional menyebabkan timbulnya kesalingsubsidian biaya antara produk yang satu dengan produk yang lain, sehingga akan memberikan gambaran yang menyesatkan pada pola perilaku biaya atau pola hubungan sebab akibat antara aktivitas dan biaya. Hal ini menyebabkan keputusan keuangan yang diambil menjadi salah. Penetapan standar costs yang terjadi dapat digunakan untuk mengetahui besarnya jumlah nonvalue-added costs yang terjadi di dalam Divisi Knitting dan yang kemudian harus dieliminasi. Dari hasil analisis ini diharapkan Badan Usaha dapat memperoleh informasi finansial terutama mengenai biaya yang akurat dan lengkap untuk pengambilan keputusan dan Badan Usaha dapat meminimalkan biaya-biayanya tanpa harus mengurangi kualitas dari produk, sehingga tujuan dari Badan Usaha yaitu memperoleh laba yang maksimal dapat tercapai.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 05 Jun 2014 05:49 |
Last Modified: | 05 Jun 2014 05:50 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/15988 |
Actions (login required)
View Item |