Analisis Pemicu Biaya Strategik Dalam Upaya Pengendalian Biaya Pada Badan Usaha Sepatu X Di Sidoarjo

Liliana, Ariyani (1997) Analisis Pemicu Biaya Strategik Dalam Upaya Pengendalian Biaya Pada Badan Usaha Sepatu X Di Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of Ak_811_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
Ak_811_Abstrak.pdf

Download (79kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154012

Abstract

Dalam dunia usaha dewasa ini, mutu merupakan bagian dari strategi bisnis untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Badan usaha yang menjadikan mutu sebagai strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap pesaing-pesaing dalam menguasai pasar karena tidak semua badan usaha mampu mencapai superioritas mutu. Industri Jepang mampu mengungguli industri Amerika Serikat karena berhasil menerapkan strategi mutu yang tepat. Dibandingkan dengan strategi lainnya, strategi mutu tidak mudah ditiru oleh pesaing karena menjadikan mutu sebagai way of life badan usaha memerlukan waktu yang lama dan komitmen semua pekerja dari berbagai tingkat manajemen. Dalam menerapkan strategi mutu tersebut akan timbul biaya-biaya yang disebut biaya kualitas. Biaya kualitas ini terdiri dari prevention costs, appraisal costs, internal failure costs dan external failure costs. Prevention costs dan appraisal costs merupakan value added costs atau control costs sedangkan internal failure costs dan external failure costs merupakan nonvalue added costs atau failure costs. Konsep biaya kualitas menghendaki non-value added costs ini ditekan sekecil mungkin atau dihilangkan. Non value added costs terjadi karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi produk yang dipesan (non-conformance product), sedangkan value added costs atau control costs berusaha untuk mencegah terjadinya non-conformance product. Konsep kualitas menyatakan bahwa untuk menghindari terjadinya non-value added costs, seperti, biaya rework, scrap, biaya garansi, repair, dan lain-lain, hams diterapkan filosofi doing thing right in the first time. Berdasarkan filosofi ini dapat dijelaskan trade-off antara control costs dan failure costs yang mana control costs ini akan dapat menekanfai lure cost sampai batas optimal yaitu zero defect. Analisis yang dilakukan pada PT "X" yang bergerak dibidang sawmill dan moulding, menWtjukkan bahwa badan usaha tidak menerapkan filosofi konsep kualitas. Biaya kualitas PT "X" berkisar 8%-9% dari total penjualan selama tahWl 1993-1995, sedangkanfailure costs badan usaha sekitar 85% dari total biaya kualitas. Badan usaha hanya menginspeksi kualitas pada produk bukan memanufaktur kualitas pada produk. Tidak adanya sistem perencanaan dan pengendalian biaya kualitas mengakibatkan tidak adanya pertanggung jawaban yang pasti dalam hal kualitas....

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 09 Jun 2014 03:48
Last Modified: 10 Jul 2014 01:55
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16146

Actions (login required)

View Item View Item