Pramana, Hedi (1999) Aplikasi Fraud Auditing dalam Rangka Mendeteksi Adanya Fraud dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran Utang pada PT X di Probolinggo. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1393_Abstrak.pdf Download (141kB) | Preview |
Abstract
Meningkatnya situasi perekonomian secara global, menuntut perkembangan badan usaha yang semakin kompleks, mulai dari struktur organisasi, sampai permasalahan yang dihadapi. Salah satu permasalahan yang sangat membutuhkan perhatian adalah masalah kecurangan atau fraud yang terjadi dalam badan usaha, yang berdampak merugikan badan usaha khususnya dalam jangka panjang. Banyaknya kasus kecurangan yang terjadi. biasanya disebabkan karena adanya kelemahan dalam sistem pengendalian internal badan usaha. Kelemahan tersebut menyebabkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan kecurangan-kecurangan tertentu. Dalam PT "X" sebagai badan usaha yang memproduksi keramik artware, terjadi penurunan tingkat penjualan sejak terjadinya krisis moneter. Untuk mempertahankan eksistensinya, PT "X" mengambil kebijakan untuk melakukan efisiensi biaya, khususnya biaya pembelian bahan baku dan menguraugi tingkat produksi dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi ternyata didapati bahwa pembelian bahan baku tetap besar, padahal tidak sebanding dengan hasil produksi yang dicapai. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu kecurigaan akan terjadinya fraud dalam siklus pembelian PT "X", sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, yaitu apakah terdapat sistem pengendalian internal yang baik dalam siklus pembelian dan pembayaran utang PT "X" sebagai siklus yang terkait erat dengan siklus pembeliannya. Jika terdapat kelemahan dalam sistem pengendalian internal pada kedua siklus tersebut, apakah mungkin menimbulkan peluang terjadinya fraud. Dan jika ada peluang terjadinya fraud, bagaimana cara mendeteksi serta mengantisipasi fraud tersebut. Untuk mendeteksi apakah ada kelemahan yang dapat menjadi peluang terjadinya suatu kecurangan dan apabila memang terdapat peluang tersebut, apakah benar-benar terjadi suatu fraud, dapat digunakan fraud auditing. Fraud auditing ini dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan dari Thornhill, yaitu melalui empat tahapan. Tahap pertama adalah problem recognition and evaluation. Dalam tahap ini akan dilakukan review atas pengendalian internal dalam siklus pembelian dan pembayaran utang PT "X". Tujuannya adalah untuk mencari kelemahan-kelemahan dalam pengendalian internal pada kedua siklus tersebut yang dapat mengakibatkan timbulnya peluang terjadinya fraud. Dari hasil review yang dilakukan akan dirancang suatu fraud scenario yang dapat terjadi akibat adanya kelemahan-kelemahan tersebut. Tahap kedua adalah review planning. Dalam tahap ini akan disusun suatu program audit untuk membuktikan apakah fraud scenario yang telah disusun pada tahap pertama benar-benar terjadi atau tidak. Tahap ketiga ada lab evidence collection. Dalam tahap ini program audit yang telah disusun pada tahap kedua akan dilaksanakan dengan mengacu pada bukti-bukti yang kompeten, seperti bukti fisik, bukti dokumen, hasil pengamatan atau wawancara dan perbandingan. Dalam hal ini, bukti dokumen yang digunakan adalah sampling yang diambil dari bulan Januari, Juni dan Desember tahun 1998. Serta pengamatan dan wawancara dilakukan langsung dilokasi badan usaha di Probolinggo. Hasil analisis terhadap bukti-bukti tersebut dituangkan dalam suatu kertas kerja, sebagai catatan utama dari pelaksanaan audit. Tahap keempat adalah comunication of results. Dalam tahap ini akan diikhtisarkan secara tertulis, fakta-fakta yang didapati dalam badan usaha, basil evaluasi terhadap bukti-hukti, serta kesimpulan atas review yang telah dilaksanakan. Dari audit yang telah dilaksanakan, didapati beberapa kelemahankelemahan dalam sistem pengendalian internal pada siklus pembelian dan pembayaran utang PT "X, serta fraud yang timbul akibat adanya kelemahan-kelemahan tersebut sebagai berikut : 1. Badan usaha belum memiliki struktur organisasi dengan pemisahan fungsi yang memadai, yaitu terjadi penggabungan fungsi operasional, penyimpanan dan pengawasan di bagian produksi. Sebagai akibat dari penggabungan tersebut terjadi fraud dalam bentuk seringnya terjadi kehilangan bahan baku yang disimpan di pabrik, yang mengakibatkan terjadinya kelehihan pembelian bahan baku daripada kebutuhan dalam rencana produksi untuk menutup kehilangan tersebut. Ini berarti terjadi sejumlah kerugian yang berdampak lanjut pada keterlambatan jadwal produksi, sehingga menimbulkan keterlambatan pengiriman barang jadi. 2. Kurangnya pengawasan bagian keuangan terhadap aktivitas kasir yaitu tidak pernah dilakukan pemeriksaan socara rutin, membuat kasir sering melakukan pelanggaran terhadap batas maksimum pengeluaran uang kas, yang juga menimbulkan sejumlah kerugian dari pelanggaran tersebut. 3. Adanya suatu praktik yang tidak sehat dalam hal penggunaan dokumen yaitu tidak mematikan terlebih dahulu dokumen yang transaksi pembayarannya sudah selesai sebelum diarsip, membuat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkannya untuk melakukan pembayaran ganda yang sangat merugikan badan usaha. Dengan dapat dideteksinya keberadaan suatu fraud melalui fraud auditing ini, badan usaha dapat terhindar dari kecurangan lebih lanjut, yang menyebabkan timbulnya kerugian yang material dalam jangka panjang. Se1ain itu badan usaha juga dapat memperbaiki sistem pengendalian internalnya, sehingga benar-benar menutup peluang untuk terjadinya fraud yang semakin besar di kemudian hari.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Lasi 193031 |
Date Deposited: | 13 Jun 2014 02:35 |
Last Modified: | 13 Jun 2014 02:35 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16453 |
Actions (login required)
View Item |