Penerapan Responsibility Accounting Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengendalian Biaya Pada Hotel X Di Denpasar

., Jenny (1994) Penerapan Responsibility Accounting Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengendalian Biaya Pada Hotel X Di Denpasar. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_327_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_327_Abstrak.pdf

Download (133kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154363

Abstract

Selama ini posisi keuangan dan keberhasilan kinerja suatu badan usaha selalu dilihat dari laporan keuangan yang disajikan. Perkembangan badan usaha pun biasanya dilihat dari laporan keuangan tersebut. Sebenamya laporan keuangan, yang merupakan produk: dari akuntansi keuangan, disusun dan disajikan untuk kepentingan pihak eksternal, sehingga informasi yang disajikan bersifat umum dan garis besamya saja. Di samping pihak ekstemal, pihak manajemen pun sebenamya juga membutuhkan informasi tentang badan usaha. Hal ini dikarenakan pihak internal berkepentingan terhadap kelancaran pengelolaan kegiatan operasi badan usaha. lnformasi yang dibutuhkan pihak manajemen bersifat lebih rinci dan spesifik, karena akan digunakan untuk mengambil keputusan-keputusan manajerial yang berdampak masa depan. Karena itu selain laporan keuangan, perlu pula disusun laporan manajemen yang ditujuk:an pada pihak internal untuk memenuhi berbagai kepentingan manajerial yang tidak dapat dipenuhi oleh laporan keuangan saja. Maka jelaslah selain akuntansi keuangan, badan usaha juga memerlukan akuntansi manajemen. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian dan makin ketatnya persaingan yang ada, badan usaha dituntut untuk melakukan pengendalian kegiatan operasi yang semakin baik. Hal ini dimaksudkan agar output yang dihasilkan badan usaha tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan dan dapat diterima masyarakat. Apabila badan usaha makin berkembang, pimpinan pusat tentu saja tidak dapat mengatasi semua permasalahan yang semakin kompleks, sehingga diperlukan pendelegasian wewenang pada unit-unit dalam organisasi. Wewenang didelegasikan dari manajer atas ke manajer di bawahnya dan pendelegasian wewenang ini menuntut manajer bawah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang kepada manajer atasannya. Oleh karena itu timbul kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi untuk menilai pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang. Informasi yang bersangkutan dengan pertanggung­ jawaban pelaksanaan wewenang disebut dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Analisa penerapan dilakukan pada Hotel "X" yang berlokasi di Denpasar. Selama ini hotel hanya menyusun laporan keuangan dan melakukan penilaian kinerja tiap departemen/tmit organisasinya berdasarkan laporan keuangan tersebut. Secara peri tiap departemen melaporkan basil ketjanya dengan membuat laporan rugi laba departemen. Laporan ini belum dapat dikatakan performance report karena tidak ada perbandingan antara pelaksanaan kegiatan dengan anggarannya. Selain itu laporan tidak menunjukkan adanya pemisahan antara biaya terkendali dan tak terkendali, sebingga laporan ini tidak. dapat digunakan untuk menilai efisiensi anggaran dan tidak dapat dengan cepat menelususri siapa yang harus bertanggung-jawab dan apa penyebab penyimpangan b aya yang terjadi. Melalui skripsi yang ditulis ini, dilakukan analisa terhadap penerapan syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban pada badan usaha dan untuk mengetahui bagaimana akuntansi manajemen dapat mendukung pengendalian, dengan cara memberikan informasi yang relevan yang dapat mempengaruhi perilaku masing-masing unit organisasi dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Terutama menyangkut sistem penganggaran, klasifikasi biaya ke dalam controlable dan uncontrolable cost, serta sistem laporan pelaksanaan sehingga dengan mudah dapat memantau dan mendeteksi sedini mungkin masalah yang dihadapi badan usaha. Adapun teknik yang dipergunakan untuk penyusunan skripsi ini adalah teknik penulisan eksposisi. Hasil analisa yang didapat setelah melakukan pembahasan adalah sebagai berikut : penyusunan dan klasifikasi kode rekening sebaiknya disesuaikan dengan tiap pusat biaya sehingga akan memudahkan pengidentifikasian biaya yang ditimbulkan oleh masing-masing pusat biaya. Anggaran hams disusun pada tiap tingkatan manajemen dan para pelaksana anggaran harus diikutsertakan dalam proses penyusunannya. Harus ada pemisahan antara biaya terkendali dan tak terkendali untuk memudahkan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan, karena tanggung jawab manajer tiap pusat biaya hanya terhadap • biaya yang masih dalam batas wewenangnya. Laporan pertanggungjawaban biaya harus dibuat dan ditujukan pada tiap pusat biaya serta harus memuat perbandingan antara biaya yang dianggarkan dan realisasinya, sehingga hila ada penyimpangan biaya yang teljadi dapat diketahui dan ditelusuri dengan cepat, dan dapat diambil tindak lanjut yang diperlukan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 16 Jun 2014 10:18
Last Modified: 16 Jun 2014 10:18
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16682

Actions (login required)

View Item View Item