Widyawati, Astuti (1996) Pendayagunaan Analisis Value Chain Dengan Bantuan Pendekatan Aktivitas Untuk Mengidentifikasi Cost Driver Dalam Rangka Meminimasi Biaya Pada PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_599_Abstrak.pdf Download (91kB) | Preview |
Abstract
Pada umumnya perhatian badan usaha terfokus untuk mencapai keuntungan yang setinggi-tingginya dalam jangka pendek. Hal ini tidak dapat lagi dilaksanakan dalam masa kompetisi yang semakin tajam. Dengan adanya Putaran Uruguay yang menghasilkan kesepakatan untuk menurunkan atau menghapuskan hambatan tarif disusul sidang OPEC, GATT, WTO, menyebabkan banyak barang-barang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Untuk dapat menang dalam persaingan ini, badan usaha perlu memiliki keunikan atau keunggulan tersendiri arrlara lain cost andvantage. Strategi ini harus didukung oleh informasi-informasi dan analisis-analisis yang relevan. Michael E. Porter menjawab kebutuhan ini dengan memperkenalkan suatu alat baru yaitu VALUE CHAIN. Dalam skripsi ini, analisis value chain digunakan untuk mengidentifikasi cost driver yang menyebabkan tingginya biaya untuk dapat meminimasi biaya pada PT "X" yang bergerak dalam industri sandal japit dan sol sepatu yang dijual baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk pengalokasian biaya pada masing-masing aktivitas nilai digunakan pendekatan berdasarkan aktivitas. Selama ini pengambilan putusan pada PT "X" didasarkan pada perhitungan biaya rasio dan prosentase, serta mengelompokkan biayanya berdasarkan fungsi produksi, penjualan dan pemasaran, umum dan administrasi. Penerapan analisis value chain pada PT "X" ini dengan memisahkan biaya dan aktiva tetap pada masing-masing aktivitas nilai yang terdiri dari aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Kemudian biaya-biaya tersebut dipilah lagi berdasarkan direct activities, indirect activities, dan quality assurance. Pada tahap terakhir, biaya-biaya pada seluruh aktivitas nilai dikelompokkan berdasarkan penggunaan sumber daya manusia dan pembelian inputnya. Dari analisis, pada PT "X" mayoritas adalah aktivitas primer sebesar 85,1 %, aktivitas pendukungnya hanya sebesar 74,9 %. Konsumsi terbesar dari biaya dan penggunaan aktiva tetap adalah aktivitas operation sedangkan terbesar kedua adalah aktivitas firm infrastructure. Secara keseluruhan proporsi dari aktivitas pendukung relatif kecil yang berarti kurang mendapat perhatian padahal aktivitas pendukung merupakan building blocks atau dasar dari keunggulan bersaing. Ditinjau dari proses penciptaan nilai produk, direct activities mempunyai proporsi terbesar disusul oleh indirect activities. Sedangkan quality assurance mengkonsumsi relatif sangat kecil. Berdasarkan penggunaan sumber daya manusia dan pembelian inputnya konsumsi terbesar terletak pada aktivitas operation, baru kemudian aktivitas firm infrastructure. Secara keseluruhan proporsi dari aktivitas pendukung relatif kecil dibanding dengan aktivitas primernya. Hal ini kurang menguntungkan pihak badan usaha, karena aktivitas pendukung merupakan building blocks atau dasar dari keunggulan bersaing.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 17 Jun 2014 00:57 |
Last Modified: | 15 Aug 2014 07:47 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16744 |
Actions (login required)
View Item |