Kurniawati, Josephine (1996) Penerapan Activity-Based Costing Sebagai Alat Bantu Dalam Pengambilan Putusan Antara Membeli Atau Membuat Sendiri Dalam Produksi Pesanan Pada PT. Paramithatama Asriraya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_589_Abstrak.pdf Download (80kB) | Preview |
Abstract
Suatu konsorsium industri bahan baku obat dalam negeri akhirnya berdiri bulan Mei 1996, dengan diambil alihnya 8l% Saham P.T. Riasima Abadi, salah satu produsen bahan baku obat Indonesia oleh tiga Badan Usaha Milik Negara. Namun sambutan terhadap upaya pembentukan konsorsium itu dingin-dingin saja, yang dibuktikan dengan penegasan eksekutif perusahaan farmasi bahwa usaha swasta adalah usaha yang berorientasi keuntungan, dan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat, bisa dipenuhi dengan impor, apalagi P.T. Riasima Abadi menjual paracetamol dengan harga Rp 11.500,00 / kg, sedangkan produk impor (dari Cina) seharga Rp 10.000 / kg. Dalam situasi yang bersaing ini, badan usaha harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui penetapan harga yang bersaing. Penetapan harga yang bersaing diperoleh dari bersaingnya biaya produksi, antara lain biaya bahan baku. Salah satunya karenanya ABC sebagai alat bantu. Untuk dapat bersaing dalam harga, pertama-tama harus didukung dengan akuratnya informasi, karena kurang akuratnya informasi akan menyajikan informasi biaya yang salah yang menyebabkan perbedaan intrepretasi. Sistem akuntansi manajemen konvensional yang umumnya sering digunakan, mengenakan biaya-biaya produksi (khususnya biaya overhead) ke produk dengan metode sederhana yang tidak mencerminkan permintaan masing-masing produk atas sumber daya-sumber daya yang digunakan. Melalui penulisan ini diharapkan dapat memperkenalkan pendekatan baru yaitu metode activity-based costing yang mengenakan biaya produksi (khususnya biaya overhead) ke produk berdasar aktivitas pemicu biaya yang logis, sehingga menggambarkan secara logis berapa sebenarnya sumber daya-sumber daya yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Baru-baru ini P.T. PAR mendapat tawaran untuk membeli Single Face (salah satu komponen/bahan baku produk) dengan harga yang lebih murah, dibandingkan biaya produksi (khususnya biaya overhead) yang dihitung berdasar satu unit-based cost driver yaitu jam tenaga kerjalangsung. Putusan yang diambil sedapat mungkin harus benar-benar tepat karena putusan yang salah dapat merugikan badan usaha. Penelusuran yang logis dengan activity-based costing, menyebabkan putusan yang diambil menjadi tetap membuat sendiri. Jadi dapat dilihat bahwa informasi yang akurat sangat membantu pengambilan putusan yang menguntungkan badan usaha.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 17 Jun 2014 05:08 |
Last Modified: | 06 Aug 2014 07:47 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16853 |
Actions (login required)
View Item |