Penerapan standar Akuntansi Internasional Atas Perolehan Pinjaman Luar Negeri Terhadap Laporan Keuangan PT. X Di Surabaya

Soertikanty, Endang (1996) Penerapan standar Akuntansi Internasional Atas Perolehan Pinjaman Luar Negeri Terhadap Laporan Keuangan PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_597_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_597_Abstrak.pdf

Download (120kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154269

Abstract

Konferensi Federasi Akuntan ASEAN (AFA) pada bulan Oktober 1995, membahas mengenai Standar Akuntansi Internasional serta persiapan untuk menghadapi persaingan yang selalu berkaitan dengan masalah kualitas, efisiensi dan keterbukaan. Timbulnya kerja sama ekonomi, dan blok perdagangan sernakin menghapus batas antar negara, hal ini akan mempercepat proses globalisasi. Globalisasi yang terjadi, memicu trend liberalisasi perekonomian yang menuntut adanya harmonisasi dalam segala aspek terkait, yang termasuk juga dari aturan akuntansinya, karena di dunia ini terdapat beraneka ragam standar akuntansi. Ini disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan yaitu: sistem ekonomi, hukum, politik, teknologi, budaya serta faktor sosio-ekonomi lain; semuanya itu mempengaruhi praktik dan profesi akuntansi di suatu negara akan berbeda dengan yang ada di negara lain. Perkembangan akuntansi terus terpacu dengan cepat, hal ini terlihat pada saat akuntansi pertama kali dikenal sekitar 3600 SM di Babylonia. Yang kemudian diperkenalkan konsep pencatatan akuntansi dengan double-entry system oleh Luca Pacioli pada tahun 1494, dan sampai saat ini perkembangan akuntansi menjadi semakin kompleks. Fenomena ini terus berkembang, dan sejalan dengan itu saat ini banyak badan usaha modern yang muncul bahkan menjadi badan usaha multinasional. Hal ini juga memunculkan sistem pengendalian, pelaporan internal dan ekstemal, serta prosedur audit yang baru. Akibatnya, muncul spesialisasi baru yaitu mengenai akuntansi internasional yang ada pada saat ini. Telah banyak badan usaha di Indonesia yang mendapatkan kredit dari bank asing yang membuka cabangnya di Indonesia, maupun yang langsung mendapatkan pinjaman dari luar negeri. Selain itu, meningkatnya badan usaha Indonesia yang mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri yang menimbulkan praktik cross border funding. Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu pada PT X, yang bergerak dalam industri pulp yang menghasilkan bahan baku produksi kertas. Dalam rangka memperluas usahanya, PT X melakukan pencatatan saham di bursa luar negeri, yang juga dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana. Dalam penyusunan laporan keuangan terhadap adanya kejadian tersebut, terdapat perbedaan perlakuan akuntansi yang signifikan antara Prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia dengan Prinsip Berterima Umum Amerika Serikat. Perbedaan-perbedaan yang ada berkaitan dengan akun-akun sebagai berikut: pajak penghasilan, hak atas tanah, kapitalisasi rugi kurs, biaya emisi saham, aktiva tetap dalam pengerjaan, serta rugi transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan. Badan usaha mengadakan pencatatan atas transaksi pinjaman luar negeri, tidak berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum Amerika Serikat, yang selama ini diacu oleh negara-negara lain, sebagai Standar Akuntansi Intemasional. Oleh karena itu, pada laporan keuangan badan usaha terjadi salah saji yang material. Hal ini dapat terlihat pada penyesuaian terhadap akun-akun yang signifikan, yaitu ketika dicatat berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia, bila dibandingkan dengan pencatatan berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum Amerika Serikat, setelah disesuaikan ke Prinsip Akuntansi Berterima Umum Amerika Serikat, basil yang diperoleh overstated yaitu laporan keuangan berupa laporan laba-rugi dan neraca temyata menghasilkan selisih yang sangat besar atau sangat material. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan informasi yang lebih terinci tentang perbedaan perlakuan akuntansi dari sudut pandang Prinsip Akuntansi Berterima Umum di Indonesia dan juga dari sudut pandang Prinsip Akuntansi Berterima Umum di negara di mana badan usaha memperoleh pinjaman. 2. Dapat memberikan wawasan yang lebih luas terhadap para pembaca dan pemakai laporan keuangan dari suatu badan usaha yang melakukan pembiayaan lintas batas. Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan penjelasan tentang permasalahan yang ada di badan usaha yaitu: Dewasa ini, semua negara telah memasuki era globalisasi, yang nampak dari banyaknya badan usaha yang melakukan Go Intemasional menjadi badan usaha yang multinasional. Dalam hal ini, badan usaha perlu untuk mempelajari standar akuntansi intemasional, apabila ingin berkecimpung dalam dunia bisnis intemasional. PT X disarankan untuk menyesuaikan pencatatan dan pelaporan dari akun-akun yang signifikan berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum Amerika Serikat. Agar laporan keuangan yang diterbitkan oleh badan usaha menjadi lebih informatif dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan putusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan badan usaha.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 17 Jun 2014 05:24
Last Modified: 07 Aug 2014 08:31
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16859

Actions (login required)

View Item View Item