Moeljono, Yenny (1996) Non-Financial Performance Measures Sebagai Tolok Ukur Manajemen Dalam Rangka Penilaian Kinerja Pada CV. X Di Waru Sidoarjo. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_591_Abstrak.pdf Download (109kB) | Preview |
Abstract
Upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan perekonomian diwujudkan dengan adanya berbagai kemudahan serta fasilitas dalam meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Pembangunan memerlukan biaya besar baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar negeri. Pembiayaan dari dalam negeri ditargetkan dari dana masyarakat antara lain adalah dari dana yang dihimpun lewat perbankan. Pemerintah mengeluarkan deregulasi-deregulasi di bidang perbankan yang bertujuan untuk merangsang terhimpunnya dana masyarakat. Globalisasi ekonomi menyebabkan perekonomian suatu negara makin terintegrasi dengan perekonomian dunia baik secara struktural maupun secara institusional. Kemampuan dan ketangguhan badan usaha dalam persaingan, menentukan kelangsungan hidup badan usaha. Persaingan terjadi antara sesama badan usaha baik badan usaha yang sudah ada maupun badan usaha baru yang terus bermunculan. Pengembangan badan usaha memerlukan dana baik dana yang berasal dari modal mandiri maupun dana pinjaman. Kredit merupakan fungsi utama perbankan Indonesia yang merupakan penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Akuntansi sebagai sistim informasi dituntut untuk mampu menyediakan informasi yang relevan dan handal. Informasi dipakai oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan putusan ekonomi. Kesadaran atas arti pentingnya laporan keuangan badan usaha sebagai alat bantu pengambil putusan menimbulkan tuntutan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas laporan keuangan, oleh karena itu peranan jasa akuntan publik sebagai pihak luar yang independen mempunyai arti penting untuk menjamin kualitas laporan keuangan badan usaha. Operasional badan usaha dalam kegiatan sehari-hari dibiayai dengan menggunakan modal kerja, sehingga modal kerja harus tersedia cukup jumlahnya dalam arti mampu membiayai operasi badan usaha sehari-hari. Hal ini memungkinkan operasi badan usaha berjalan lancar dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Baik kekurangan maupun kelebihan modal kerja akan merugikan badan usaha. Kelebihan modal kerja akan mengakibatkan adanya dana menganggur, sebaliknya kekurangan modal kerja akan mengakibatkan badan usaha mengalami gangguan keuangan dan kemungkinan kemacetan pelaksanaan operasional badan usaha. Badan usaha yang berhasil harus mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Beradaptasi berarti mempu memahami apa yang terjadi pada lingkungan dan memikirkan apa yang penting untuk kesuksesan di masa depan. Salah satu masalah yang penting antara lain adalah mengenai informasi. Harus dipahami apa yang menjadi informasi untuk keadaan saat ini dan apa yang menjadi informasi untuk keadaan di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendapat auditor independen dengan pengambilan putusan pemberian kredit modal kerja. Dalam menguji hubungan tersebut maka digunakan teknik regresi linier sederhana, koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Skala yang dipergunakan adalah skala ordinal dengan menggunakan metode dummy variables untuk variabel independen dan skala rasio untuk variabel dependen. Adanya keterbatasan dana dan risiko akan kredit macet membuat pihak bank harus berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya, akan tetapi prinsip kehati-hatian yang terlalu berlebihan akan juga dapat menyebabkan masalah yaitu adanya penumpukan dana.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 17 Jun 2014 07:32 |
Last Modified: | 06 Aug 2014 08:54 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16934 |
Actions (login required)
View Item |