AYATANOI, DONABELLA (2013) Studi Kelayakan Pendirian Pusat Souvenir Dan Jajanan Khas Papua. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_3652_Abstrak.pdf Download (113kB) | Preview |
Abstract
Kota Sorong merupakan Kota terbesar di provinsi Papua Barat dan terletak di paling barat pulau Papua. Kota ini menjadi pintu gerbang penyebaran informasi, teknologi, dan perkembangan industri, sehingga Sorong menjadi kota transit bagi pengunjung dari daerah Indonesia barat, Indonesia tengah, dan juga dari luar negeri. Jalur transportasi laut dan udara yang tersedia untuk beberapa daerah di Provinsi Papua dan papua Barat, pasti melalui kota Sorong. Dengan semakin berkembangnya sektor industri dan pariwisata, membuat semakin banyak orang yang berkunjung ke Sorong. Hal ini memberi peluang usaha terutama karena para pengunjug Papua ini biasanya menyukai produk-produk khas Papua untuk dijadikan oleh-oleh. Peluang usaha ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan pasar, memudahkan mereka menemukan produk-produk khas Papua dan mengembangkan masyarakat Papua di Sorong untuk menggeluti usaha ini. Pengumpulan data dimulai dengan melakukan pengamatan awal, untuk melihat peluang pasar dan minat konsumen terhadap produk-produk khas Papua. Pengamatan awal ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada calon konsumen potensial dari pusat souvenir dan jajanan khas Papua. Setelah diketahui adanya peluang, maka pada aspek pasar dilakukan peramalan jumlah pengunjung kota Sorong, dan kemudian menentukan pasar potensial dan permintaan efektif yang akan dipenuhi oleh perusahaan. Pusat souvenir dan jajanan khas Papua ini mengambil 12% dari pasar potensial mejadi pasar potensial efektif, dan kemudian permintaan efektif ditentukan berdasarkan presentase minat responden terhadap setiap jenis produk yang dijual. Berdasarkan hasil kuesioner dari aspek pasar, kemudian ditentukan bahwa pusat souvenir dan jajanan khas Papua ini memproduksi 7 jenis produk, yaitu baju sablon, mug, pin, keripik pisang, keripik keladi, kerupuk ikan, abon ikan. Perusahaan menjual juga produk khas Papua yang disuplai dari para pengrajin lokal. Produk-produk tersebut antara lain: topi anyaman, tas anyaman, rok rumbai, gelang, kalung, tusuk konde, bros, gantungan kunci, vas bunga, tas kulit kayu, lukisan, bunga, patung ukiran, koteka. Pada aspek sosial budaya dan sosial ekonomi, diperoleh bahwa terdapat masyarakat Papua yang masih menggeluti usaha produk khas Papua ini, namun mereka mengalami kendala yaitu modal kerja, dan juga tempat untuk menjual hasil produk mereka. Pada aspek manajemen dan hukum dibahas mengenai persyaratan hukum yang diperlukan untuk pendirian usaha ini. Selain itu, juga dibahas mengenai pekerja dan struktur organisasi. Para pekerja di pusat souvenir dan jajanan khas Papua ini diberikan gaji berdasarkan pertimbangan Upah Minimum yang berlaku di Papua Barat, yaitu Rp. 1.450.000. Aspek teknis dibahas mengenai tempat pendirian pusat souvenir dan jajanan khas Papua ini yaitu ditentukan di daerah Sorong Timur. Bangunan yang digunakan adalah rumah masyarakat yang kemudian didesain menampilkan ciri khas Papua. Berdasarkan analisa aspek teknis ini, diketahui berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan, jumlah peralatan produksi dan jumlah bahan baku. Aspek terakhir yang dibahas adalah aspek keuangan. Diperoleh total biaya proyek sebesar Rp. 191.545.389. Nilai Net Present Value adalah Rp. 356.255.089. Karena NPV bernilai positif maka pusat souvenir dan jajanan khas Papua ini layak untuk didirikan. Berdasarkan peritungan Discounted Payback Period, diketahui bahwa perusahaan memerlukan waktu 3,25 tahun untuk dapat menerima pengembalian modal. Nilai Interest Rate of Return diperoleh 81,28%, yang lebih besar dari nilai MARR 15,1%, jadi perusahaan layak didirikan. Presentase BEP perusahaan semakin kecil dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perusahaan akan semakin cepat memperoleh keuntungan. Pada aspek ini juga dihitung harga pokok produksi dan harga jual produk. Terdapat beberapa jenis produk yang kurang efektif untuk diproduksi sendiri karena harga pokok produksinya sangat tinggi. Hal ini disebabkan kecilnya pasar, sehingga jumlah unit yang diproduksi juga kecil. Pada aspek ini juga dilakukan analisis sensitivitas. Hasilnya adalah penjualan tidak boleh turun melebihi 65%.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Studi Kelayakan, Perencanaan Industri, Souvenir, Papua |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 17 Jun 2014 08:45 |
Last Modified: | 17 Jun 2014 08:45 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/16973 |
Actions (login required)
View Item |