Penerapan Activity Based Costing Dalam Cost Improvement Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi PT. X Di Sidoarjo

Soenarjo, Novi (1995) Penerapan Activity Based Costing Dalam Cost Improvement Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi PT. X Di Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_390_Abstrak.pdf] PDF
AK_390_Abstrak.pdf

Download (341B)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154319

Abstract

Dalam dunia usaha yang semakin kompetitif, sangatlah penting untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen, produk yang · dapat dikirim tepat pada waktunya dan yang lebih penting adalah ·harga jual produk dapat serendah mungkin tanpa harus mengurangi kualitas dari produk tersebut. Untuk itu badan usaha harus dapat menianfaatkan s mber ·daya yang dimiliki dengan seefektif mungkin. Hal ini berarti menuntut badan usaha untuk lebih mengarahkan usaha-usaha penjualannya ke produk-produk yang lebih menguntungkan, serta berusaha untuk melakukan Cost Improvement dengan melakukan perbaikan/pengembangan biaya yang terus menerus dari waktu ke waktu dengan berusaha mengeliminasi nonvalue-added costs, seperti misalnya inspecting, waiting, dan storing. Sehingga dengan demikian biaya-biaya produksi yang terjadi benar-benar hanya merupakan value-added. Pengidentifikasian value-added costs dan nonvalue-added costs diperoleh dengan melakukan penetapan biaya standar. Biaya standar ini merupakan valu-added costs, sehingga selisih biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk dengan biaya standar merupakan nonvalue-added costs. Jadi untuk melakukan cost improvement untuk efisiensi biaya produksi, actual costs harus dikurangkan terlebih dahulu dengan nonvalue-added costs tersebut. Untuk dapat membebankan actual costs ke produk dengan akurat digunakan metode Activity Based Costing Hasil analisis yang dilakukan ternyata menunjukkan bahwa pembebanan biaya-biaya ke produk yang dilakukan oleh PT. X dengan menggunakan metode konvensional ternyata kurang akurat dibanding jika menggunakan metode Activity Based Costing. Biaya produksi yang terjadi dengan metode konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi yang terjadi dengan metode Activity Based Costing, karena pembebanan · biaya-biaya overhead pada metode baru ini berdasarkan aktivitas-aktivitas yang memicu timbulnya biaya ini serta sumber daya yang dikonsumsi oleh · masing-masing produk.Selain itu pentingnya penetapan biaya standar untuk mengetahui seberapa besar nonvalue-added costs yang telah terjadi dan yang kemudian harus dieliminasi untuk tujuan cost improvement untuk efisiensi biaya produksi. Dari hasil 1m diharapkan badan usaha dapat melakukan pembebanan biaya-biaya ke produk dengan akurat, supaya tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan harga jual yang benar. Selain itu perusahaan sebaiknya mulai melakukan pengidentifikasian value-added costs dan nonvalue-added costs untuk tujuan cost improvement untuk efisiensi biaya produksinya. Sebingga dengan demikian tujuan badan usaha untuk meminimalkan biaya tanpa mengurangi k:ualitas dari: produk dan memaksimalkan - laba dapat tercapai.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Suwardi 193009
Date Deposited: 19 Jun 2014 06:42
Last Modified: 19 Jun 2014 06:42
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/17600

Actions (login required)

View Item View Item