Perbedaan Tingkat hasil Da Resiko Saham Biasa Dilihat dari Ukuran kapitalisasi Pasar Pada Berbagai Jenis Kelompok Usaha Yang Telah Go Public Di PT. BEJ

Debby Margarietha, Debby Margarietha (1997) Perbedaan Tingkat hasil Da Resiko Saham Biasa Dilihat dari Ukuran kapitalisasi Pasar Pada Berbagai Jenis Kelompok Usaha Yang Telah Go Public Di PT. BEJ. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of M_2352_Abstrak.pdf] PDF
M_2352_Abstrak.pdf

Download (341B)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/145634

Abstract

Latar belakang dari pemilihan judul skripsi ini adalah timbulnya small stock effect pada kelompok usaha dasar dan kimia, aneka industri, barang konsumsi, keuangan, serta perdagangan, jasa dan investasi yang telah go public di PT Bursa Efek Jakarta selama 1996. Small stock effict terjadi apabila saham yang berkapitalisasi pasar kecil mampu memberikan tingkat basil yang lebih tinggi daripada saham­ saham yang berkapitalisasi pasar besar, dengan asumsi faktorRfaktor lain dalam keadaan konstan. Hal ini disebabkan saham yang berkapitalisasi pasar kecil biasanya dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang berkapitalisasi pasar besar. Karena mengandung risiko yang relatif lebih tinggi, maka investor akan menuntut tingkat basil yang tinggi pula atas investasi dalam saham tersebut. Tujuan dari penelitian ini ada riga, yaitu untuk memberikan infonnasi kepada investor tentang: yang pertama, apakah terdapat perbedaan dalam tingkat basil dan risiko saham biasa antar berbagai ukuran kapitalisasi pasar. Kedua, apakah terdapat perbedaan dalam tingkat hasil dan risiko saham biasa antar kelompok usaha dasar dan kimia, aneka industri, barang konsumsi, keuangan, serta perdagangan, jasa dan investasi yang telah go public di PT Bursa Efek Jakarta. Sedangkan tujuan yang ketiga adalah untuk memberikan informasi kepada investor apakah terdapat efek hubungan interaksi antara ukuran kapitalisasi pasar dan jenis kelompok usaha terhadap tingkat basil dan risiko saham biasa. Informasi ini dapat digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi, sehingga dalam memilih investasi pada saham biasa dapat diketahui saham mana yang mampu memberikan tingkat hasil yang paling optimal dengan risiko yang sebanding baginya. Prosedur pengolahan data dilakukan dengan cara dokumenter, dengan mempelajari dokumen-dokumen berupa laporan evaluasi saham Bursa Efek Jakarta yang terdapat dalam harian Bisnis Indonesia tentang harga dan kapitalisasi pasar saham. Metode yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam tingkat hasil dan risiko saham biasa dilihat dari ukuran kapitalisasi pasar pada berbagai jenis kelompok usaha yang telah go public di PT Bursa Efek Jakarta adalah analisis varian dua arab (two-way anova, with more than one observations per cell) dengan tarafkepercayaan 95%. Periode waktu yang diamati untuk saham biasa adalah sejak 5 Februari 1996 sampai dengan 27 Januari 1997, di mana tingkat hasil saham biasa adalah rata-rata tertimbang dari persentase capital gain (loss) terhadap harga pasar per lembar saham per minggu yang diterbitkan oleh masing-masing badan usaha yang terdapat dalam kelompok usaha dasar dan kimia, aneka industri, barang konsumsi, keuangan, serta perdagangan, jasa dan investasi yang telah go public di PT Bursa Efek Jakarta. Perhitungan rata­ rata tertimbang menggunakan penimbang jumlah minggu yang ada selama periode 5 Februari 1996-27 Januari 1997, yaitu sebanyak 52 minggu. Sedangkan risiko saham biasa adalah variabilitas atau penyimpangan dari tingkat basil saham biasa per minggu selama 52 minggu, yang dihitung berdasarkan deviasi standar (standard deviation = a) atas tingkat basil saham biasa per minggu. Berdasarkan basil penelitian didapatkan bahwa: apabila ukuran kapitalisasi pasar saja yang diperhatikan, tingkat signiftkansi penelitian lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang telah ditetapkan. Hal ini berarti bahwa Ho berada pada daerah penolakan sehingga H1 diterima, maka dapat disimpulkan untuk taraf kepercayaan sebesar 95%, terdapat perbedaan yang signifikan baik dalam tingkat basil maupun risiko saham biasa antar berbagai ukuran kapitalisasi pasar. Tetapi apabila jenis kelompok usaha saJa yang diperhatikan, diperoleh basil bahwa tingkat signifikansi penelitian lebih besar daripada tingkat signifikansi yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Ho tidak berada pada daerah penolakan sehingga Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa untuk taraf kepercayaan 95%, tidak terdapat perbedaan yang signifikan baik dalam tingkat basil maupun risi.ko saham biasa antar berbagai jenis kelompok usaha. Selain itu, apabila bubungan interaksi antara ukuran kapitalisasi pasar dan jenis kelompok usaha diperbatikan, maka dari basil penelitian didapatkan bahwa: untuk tingkat basil saham biasa, tingkat signifikansi penelitian lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa Ho berada pada daerah penolakan sehingga H1 diterima, maka dapat disimpulkan untuk taraf kepercayaan 95%, terdapat efek bubungan interaksi antara ukuran kapitalisasi pasar dan jenis kelompok usaha terhadap tingkat basil saham biasa. Sedangkan untuk risiko saham biasa, tingkat signifikansi penelitian lebih besar daripada tingk:at signifikansi yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa Ho tidak berada pada daerah penolakan sehingga Ho diterima, maka dapat disimpulkan untuk taraf kepercayaan 95%, tidak terdapat efek bubungan interaksi antara ukuran kapitalisasi pasar dan jenis kelompok usaha terbadap risiko saham biasa. Penemuan lain yang diperoleb dalam melakukan penelitian ini, antara lain adalah: sebagian besar saham yang berkapitalisasi pasar kecil mampu memberikan rata-rata tingkat basil yang lebih tinggi dibandingkan saham yang berkapitalisasi pasar sedang maupun besar. Berdasarkan basil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa pada kenyataannya, dalam memilih investasi pada suatu saham investor biasanya lebih memperhatikan ukuran badan usaha yang dilihat dari ukuran kapitalisasi pasamya dibandingkan memperhatikan atau melihat pada jenis kelompok usaha dalam mana suatu badan usaha penerbit saham berada. Kenyataan ini didukung oleh adanya small stock effect. Walaupun saham yang berkapitalisasi pasar kecil memiliki risiko yang relatif lebih tinggi, namun karena harganya yang relatif lebih murah dan lebih menjanjikan tingkat basil yang lebih tinggi dibandingkan saham yang berkapitalisasi pasar besar, maka investor cenderung untuk menanamkan dananya dalam saham yang berkapitalisasi pasar kecil. Keadaan ini ditunjang oleh tidak efisiennya pasar modal di Indonesia. Dalam menanamkan dana pada suatu saham biasa, di sampmg memperhatikan ukuran kapitalisasi pasar, diharapkan para investor juga memperhatikan baik atau buruknya kinerja badan usaha penerbit saham yang meliputi faktor likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan soliditas badan usaha yang bersangkutan. Selain itu perlu juga diperhatikan faktor­ faktor ekstemal seperti: tingkat inflasi, suku bunga deposito, keadaan pasar modal, posisi anggaran pendapatan dan belanja negara, posisi neraca perdagangan luar negeri, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing, perubahan kebijakan pemerintah yang mempunyai dampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap tingkat basil dan risiko saham biasa. Surabaya, 31 Juli 1997 bersangkutan Mengetahui •

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Management
Depositing User: Suwardi 193009
Date Deposited: 19 Jun 2014 08:22
Last Modified: 19 Jun 2014 08:23
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/17681

Actions (login required)

View Item View Item