Studi Deskriptif : Sikap Guru SD Reguler Terhadap Program Inklusi

Isnaeni, Herliyana (2005) Studi Deskriptif : Sikap Guru SD Reguler Terhadap Program Inklusi. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of ED_199_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
ED_199_Abstrak.pdf

Download (63kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/151964

Abstract

Adanya keterbatasan jumlah SLB serta upaya pemerintah untuk: mengatasi diskriminasi pendidikan (berdasarkan UU Sisdiknas tahun 2003), maka pemerintah mengimplementasikan program inklusi. Program inklusi yaitu program pendidikan yang menempatkan anak-anak berkebutuhan khusus (baik anak cacat maupun anak kesulitan belajar) ke dalam kelas reguler di sekolah umum (Skjorten, 2001). Sebagai suatu kondisi yang barn, program inklusi akan menimbulkan suatu reaksi, yaitu berupa sikap. Sikap adalah suatu pandangan (kognitif) terhadap suatu obyek tertentu yang kemudian memunculkan suatu penilaian berdasarkan perasaan ( afektif), selanjutnya memotivasi seseorang untuk: menampilkan suatu kecenderungan tindakan (konatif) tertentu. Dari sinilah maka hendak diteliti mengenai sikap guru terhadap program pendidikan inklusi. Dengan mengetahui sikap guru maka dapat digunakan untuk: mempertimbangkan kebijakan terkait dengan pelaksanaan program inklusitersebut. Penelitian ini melibatkan 60 guru SD reguler di Surabaya (13 guru SDN inklusi, 10 guru SDN non inklusi, 19 guru SD swasta inklusi dan 18 guru SD swasta non inklusi). Data diperoleh dengan menggunakan angket dan wawancara. Data dianalisa menggunakan teknik statistik deskriptif ( dengan tabulasi silang). Dari hasil analisis data diperoleh bahwa sebagian besar sikap guru terhadap program inklusi adalah negatif (53.33%). Dengan pola kecenderungan bahwa sekolah yang melaksanakan inklusi cenderung memiliki sikap positif, demikian pula sebaliknya Sebagian besar jenis ABK ( anak berkebutuhan khusus) yang dianggap dapat diterima di kelas reguler adalah anak kesulitan belajar ( disleksia, diskalkulia, disgrafia). Sikap guru dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia, lama mengajar, pengetahuan, serta metode mengajar yang dikuasailyang biasa digunakan. Juga faktor eksternal yang menjadi kendala dan pertimbangan utama guru seperti informasi inklusi, training khusus, jenis anak berkebutuhan khusus, iJ4im sekolah terkait ketersediaan dana ataupun alat bantu, sistem pembelajaran serta pendapat murid yang normal dan wali murid dari siswa normal tersebut. Saran yang dapat direkomendasikan antara lain: sosialisasi inklusi (seminar, media massa), training khusus, parent supporting group, SD inklusi sharing pada SD lain yang belum melaksanakan program inklusi serta melakukan "studi banding" ke sekolah inklusi lain, menjalin kerja sama dengan YP AC dan SLB mengenai peminjaman alat bantu/peraga

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 24 Jun 2014 07:57
Last Modified: 24 Jun 2014 07:57
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18249

Actions (login required)

View Item View Item