Perbaikan Kualitas Seragam dengan Pendekatan Six Sigma di UD. Sumber Sentosa-Surabaya

SUKANTO, FELIX (2012) Perbaikan Kualitas Seragam dengan Pendekatan Six Sigma di UD. Sumber Sentosa-Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_3556_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_3556_Abstrak.pdf

Download (171kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/229309

Abstract

UD Sumber Sentosa adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri konveksi seragam sekolah dengan merk “New Pratama” yang bertempat di Surabaya. Perusahaan ini memproduksi seragam sekolah mulai dari bahan baku awal hingga menjadi produk jadi. Sebagai salah satu industri konveksi seragam sekolah, UD Sumber Sentosa harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama, yaitu memproduksi seragam sekolah. Dengan meningkatnya persaingan tersebut maka perusahaan harus memiliki kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan metode Six Sigma pada UD Sumber Sentosa. Penerapan metode ini dilakukan pada proses produksi baju atasan putih yang dipilih berdasarkan jumlah cacat terbanyak dan juga permintaan dari pihak perusahaan. Dalam proses produksinya, perusahaan ini memiliki 4 department, yaitu department pembuatan pola dan pemotongan kain, department perakitan (menjahit dan mengobras), department pembuatan lubang kancing dan pasang kancing, department finishing dan packaging. Pada tahap define dilakukan identifikasi masalah, pemilihan objek, pembuatan process mapping, dan penentuan CTQ (Critiqal to Quality) dari masing-masing proses produksi. Pada tahap measure ditetapkan kriteria defect, pembuatan control chart, perhitungan DPO (Defect per Opportunity), DPMO (Defect per Million Opportunity), yield, nilai sigma serta perhitungan COPQ (Cost of Poor Quality) tahap awal. Nilai sigma awal dari tahap measure, yaitu proses pemotongan kain memiliki nilai sigma 4,15, proses obras memiliki nilai sigma 3,88, proses jahit memiliki nilai sigma 3,70, proses pasang kancing dan lubang kancing memiliki nilai sigma 4,02, dan proses penyetrikaan memiliki nilai sigma 3,97. Sedangkan besarnya COPQ (perhitungan selama 14 hari) dari masing-masing proses, yaitu proses pemotongan kain sebesar Rp 174.828, proses obras sebesar Rp 312.071, proses jahit sebesar Rp 532.278, proses pasang kancing dan lubang kancing sebesar Rp 473.935, dan proses penyetrikaan sebesar Rp 272.827. Pada tahap analyze dianalisis penyebab cacat yang terjadi pada proses produksi baju atasan putih kemudian dilakukan analisis proses untuk dapat diketahui tindakan perbaikan yang akan dilakukan terhadap kualitas baju yang dihasilkan sehingga pada tahap ini diperlukan alat untuk menganalisis data yaitu Cause Effect (Ishikawa) Diagram dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Pada tahap improve, dilakukan penentuan prioritas perbaikan berdasarkan RPN hasil analisis FMEA yang kemudian dibuat rencana tindakan perbaikan dan peningkatan. Tindakan perbaikan dan peningkatan tersebut antara lain penggantian meja potong, pemberian tutup telinga pada operator proses pemotongan kain, inspeksi mata pisau mesin potong kain, inspeksi jarum pada semua mesin, melakukan perawatan berkala pada semua mesin, dan mengganti setrika listrik dengan setrika uap. Tindakan perbaikan tersebut diimplementasikan selama 6 hari dan dihitung ulang DPO, DPMO, yield, dan nilai sigma, dan COPQ akhir sebagai tolok ukur kinerja akhir. Hasil dari implementasi tersebut, yaitu nilai sigma akhir masing-masing proses, yaitu proses pemotongan kain memiliki nilai sigma 6, proses obras memiliki nilai sigma 4,07, proses jahit memiliki nilai sigma 3,97, proses pasang kancing dan lubang kancing memiliki nilai sigma 4,31, dan proses penyetrikaan memiliki nilai sigma 4,43. Sedangkan besarnya COPQ (perhitungan selama 6 hari) pada masing-masing proses setelah implementasi, yaitu proses pemotongan kain sebesar Rp 0, proses obras sebesar Rp 78.000, proses jahit sebesar Rp 112.029, proses pasang kancing dan lubang kancing sebesar Rp 88.807, dan proses penyetrikaan sebesar Rp 30.302. Pada tahap terakhir, yaitu tahap control dilakukan pengendalian kualitas produksi dengan menentukan kriteria, alat kontrol, periode kontrol, dan penanggung jawab pada tiap-tiap instruksi kerja. Dengan ditentukannya hal tersebut, diharapkan kualitas dari proses produksi di perusahaan ini dapat dikontrol.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, COPQ, CTQ
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 26 Jun 2014 08:53
Last Modified: 26 Jun 2014 08:53
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18633

Actions (login required)

View Item View Item