KRISTIAWAN, CHANDRA (2011) Perbaikan Fasilitas Ibadah di Gereja Katolik Santo Pius X Blora dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_3507_Abstrak.pdf Download (48kB) | Preview |
Abstract
Gereja merupakan tempat ibadah bagi masyarakat yang beragama Kristen (Kristen Katolik dan Kristen Protestan). Gereja Santo Pius X Blora adalah satu-satunya gereja Katolik yang berada di kota Blora Jawa Tengah yang berlokasi di jalan Pemuda no. 42 Blora. Umat yang datang untuk beribadah biasanya satu keluarga (Ayah, Ibu, dan anak), pada saat Misa berlangsung seringkali anak bosan menunggu dan berusaha untuk menghilangkan kebosanan itu dengan bermain. Tindakan bermain yang dilakukan adalah bermain dengan mainan yang dibawanya dan berguling-guling pada bangku tempat ia duduk. Celah sandaran punggung bangku yang cukup lebar membuat anak bisa dengan leluasa keluar masuk bangku saat bermain, hal itu dapat menyebabkan anak terjatuh. Pada saat ke gereja, umat tidak hanya membawa buku perlengkapan Misa seperti Madah Bakti, Puji Syukur, atau Alkitab, tetapi juga membawa perlengkapan pribadi seperti kacamata, dompet, atau perlengkapan lainnya, maka untuk menyimpan perlengkapan itu semua diperlukan tas. Pada saat duduk pasti tas tersebut akan diletakkan di sebelah kanan atau kiri tempat umat tersebut duduk, sehingga bangku terasa penuh karena banyak tas yang ada di bangku. Saat umat duduk dan atau berlutut, umat merasa bahwa bangku terlalu sempit. Hal itu disebabkan karena jarak antar bangku yang tidak memiliki ketentuan pasti saat menatanya, sehingga terkadang umat mendapatkan jarak antar bangku yang tepat, terkadang mendapatkan jarak yang sempit. Gua Maria merupakan tempat untuk berdoa pada umumnya, namun tempat untuk umat berdoa lama-kelamaan habis terpakai oleh tempat kor (choir), karena lokasi Gua Maria dan kor (choir) yang besebelahan. Bertambahnya tempat kor (choir) ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya jumlah anggota keluarga dalam suatu lingkungan. Para pemuda gereja biasanya memilih bangku belakang untuk duduk. Tempat favorit mereka adalah bangku belakang paling kanan dekat dengan taman yang beratap kasa, tapi pada saat matahari sudah naik (terutama saat musim panas) mereka akan berdesakan untuk geser karena sinar matahari yang langsung masuk menyinari mereka. Hal ini mengganggu konsentrasi mereka dalam mengikuti Misa. Untuk itu perlu sekali diadakan perbaikan bagi fasilitas yang kurang mendukung. Metode yang digunkan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi adalah manajemen pengembangan produk, dan ergonomi beserta antropometri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada 30 responden dan diperoleh tiga obyek yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan umat saat beribadah di gereja, yaitu bagian dalam gereja, Gua Maria, dan taman. Berdasarkan pendekatan manajemen pengembangan produk, perbaikan yang dilakukan adalah : menambah rusuk untuk menutup lubang pada sandaran punggung, memperlebar dan membuat miring tatakan lutut, membuat laci untuk menyimpan buku perlangkapan Misa dan tas jinjing. Berdasarkan pendekatan ergonomi dan antropometri perbaikan yang dapat dilakukan adalah menentukan jarak pemasangan rusuk pada celah sandaran bangku, menentukan jarak antar bangku, perbaikan fasilitas taman dan Gua Maria. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disarankan kepada pihak gereja untuk mempertimbangkan usulan yang diberikan oleh perancang dan merealisasikannya, karena berhubungan dengan kenyamanan dan keamanan umat saat beribadah di gereja ini.
| Item Type: | Undergraduate thesis |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Gereja, Ergonomi, Kenyamanan dan keamanan, Perbaikan Fasilitas |
| Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
| Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
| Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
| Date Deposited: | 27 Jun 2014 09:35 |
| Last Modified: | 27 Jun 2014 09:35 |
| URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18793 |
Actions (login required)
 |
View Item |
