Perbaikan Kualitas Layanan dan Strategi Pemasaran Menggunakan Analisis Kano dan QFD di Bumble Bee Pre-School Galaxy, Surabaya

SANTOSO, CHRISTIN (2012) Perbaikan Kualitas Layanan dan Strategi Pemasaran Menggunakan Analisis Kano dan QFD di Bumble Bee Pre-School Galaxy, Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_3530_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_3530_Abstrak.pdf

Download (50kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/227768

Abstract

Bumble Bee pre-school adalah salah satu pra-sekolah yang ada di Surabaya. Bumble Bee pre-school terletak di Jl. Galaxy Bumi Permai blok E7/6A yang didirikan oleh Ibu Hanny Thiorisa pada tahun 2000. Bumble Bee memiliki 3 tingkatan kelas yaitu Baby Class, Pre K-1dan Pre K-2. Baby Class itu anak-anak yang berusia 1,5 - 2 tahun. Pre K-1 adalah kelas play group A yang anak-anaknya berusia 2 – 3 tahun. Pre K-2 adalah kelas play group B yang anak-anaknya berusia 3 – 4 tahun. Pada tahun 2011 ini, Bumble Bee membuka kelas baru yang bernama Kindergarten (TK). Setiap konsumen memiliki keinginan dan persyaratan yang berbeda. Selain dari segi kualitas layanan, strategi pemasaran juga mempunyai peran penting untuk mengetahui keadaan internal dan external dari suatu pra-sekolah. Selama ini pihak pre-school belum pernah mengklasifikasikan persyaratan konsumennya dan strategi pemasaran yang digunakan hanya sederhana, sehingga dibutuhkan metode yang tepat sehingga dapat menentukan prioritas perbaikan di Bumble Bee preschool. Penelitian ini akan membahas tentang cara untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan variabel-variabel kualitas layanan di Bumble Bee pre-school menjadi persyaratan konsumen yang akan dikategorikan menjadi tiga kategori klasifikasi Kano yaitu Attractive, One dimensional dan Must be. Dalam menetukan variabel kualitas layanan yang cocok bagi pra-sekolah maka variabel kualitas layanan tersebut diadopsi dari tiga metode kualitas layanan untuk pra-sekolah, tiga metode tersebut adalah metode HEdPERF, metode quality education, metode high-quality pre-school. Setelah itu, menyebarkan kuesioner Kano, tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan. Hasil yang diperoleh dari analisis Kano adalah yang masuk dalam kategori attractive ada 7 variabel kualitas layanan (variabel 1, 4, 8, 9, 11, 14, dan 25), kategori one-dimensional ada 5 variabel kualitas layanan (variabel 6, 10, 16, 20, dan 23), kategori must-be ada 11 variabel kualitas layanan (variabel 2, 3, 5, 7, 12, 13, 15, 17, 21, dan 22) dan kategori indifferent ada 2 variabel kualitas layanan (variabel 18 dan 19). Variabel kualitas layanan yang masuk dalam kategori indifferent dihilangkan/tidak diikutkan dari analisis berikutnya. Setelah mendapatkan hasil dari analisis Kano, langkah berikutnya adalah membuat analisis kuadran. Dari hasil analisis kuadran didapatkan kekuatan (kuadran I) dan kelemahan (kuadran IV). Kelemahan yang ada di kuadran IV akan dilakukan perbaikan menggunakan QFD. Kelemahan (kuadran IV) dijadikan sebagai what dan nilai dari importance of what didapatkan dari nilai tingkat kepentingan variabel dikali dengan bobot Kano. Setelah mendapatkan what, maka dicari alternatif perbaikannya yang dijadikan sebagai how dalam QFD. Setelah selesai membuat QFD maka langkah selanjutnya adalah merancang strategi pemasaran yaitu dengan membuat SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat), STPD (segmentation, targetting, positioning, dan differentiation) dan bauran pemasaran jasa (7P). Adapun nilai grand mean tertinggi dari tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan Bumble Bee pre-school adalah 4,530 dan 4,436. Dari 25 variabel, ada 7 variabel yang masuk dalam kategori Attractive, ada 5 variabel yang masuk dalam kategori One dimensional dan ada 11 yang masuk dalam kategori Must be. Yang masuk dalam kuadran IV ada 6 variabel, yaitu variabel 6, 12, 16, 21, 23 dan 24. Sehingga ada 6 elemen what dengan 13 macam alternatif perbaikan. Elemen what terdiri atas ada kamar mandi khusus anak-anak; pengajarnya (guru) adalah pengajar berpengalaman dan kompeten; keterjangkauan biaya sekolah (uang gedung dan uang sekolah bulanan); ada pemeriksaaan kehadiran anak setiap harinya; ada keterbukaan hasil karya anak yang bisa dilihat orang tua; dan ada pembagian rapor sisipan maupun rapor kenaikan kelas. Dari hasil analisis kuadran maka dididapatkan strategi SWOT, dimana Strength dan Weakness didapatkan dari kuadran I dan kuadran IV. Setelah mendapatkan strategi SWOT maka langkah selanjutnya adalah merancang strategi pemasaran yaitu STPD (awal dan usulan) dan bauran pemasaran jasa (awal dan usulan).

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Bumble Bee pre-school, Analisis Kano, QFD, Strategi pemasaran
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 30 Jun 2014 01:40
Last Modified: 30 Jun 2014 01:40
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/18832

Actions (login required)

View Item View Item