Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu Dengan Stres Kerja Pada Penyelia

Tanjung, Fanny (1997) Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu Dengan Stres Kerja Pada Penyelia. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149045

Abstract

Dalam dunia organisasi sekarang ini, stres merupakan masalah terbesar yang dihadapi para manajer di tempat keija; khususnya penyelia. Dikarenakan posisinya yang berada di antara dua tugas yaitu menjembatani tugas dari atasan yang direncanakan untuk didelegasikan ke bawahan. Untuk menjalankan pekeljaannya dengan efektif dan tidak menimbulkan stres kelja, maka penyelia perlu memperhatikan pengelolaan waktunya. Dengan memperhatikan pentingnya pengelolaan waktu akan menambah produktivitas dan kineija perusahaan secara keseluruhan. Menurut Schuler (1979, dalam Hoff Macao dkk, 1994) pengelolaan waktu befa!ti berkuraognya stres pada individu-individu yang berarti para pekerja menjadi lebih efisien, memuaskan, sehat;·yang berarti juga organisasi menjadi lebih efektif. Tujua.n penelitian untuk mengetahui seberapa · besar kaitan kemampuan manajemen waktu terhadap stres kelja pada penyelia. Selain itu, ditambah lagi variabellama keija dan tingkat pendidikan yang diduga dapat berpengaruh terhadap stres kerja. Penelitian ini dilakukan pada penyelia di PT. Philips Ralin Electronic, Surabaya sebanyak 63 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Quota Sampling .. Pengumpulan data dengan menggunakan angket, sedangkan uji hipotesisnya menggunakan korelasi parsial jenjang dua dan analisis regresi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat meyakinkan antara kemampuan manajemen waktu dengan stres kerja (r = -0,693 ; p = 0,000). Hal ini berarti makin tinggi kemampuan manajemen waktunya, maka makin rendah stres kerjanya. Sumbangan efektif kemampuan manajemen waktu untuk stres kerja sebesar 49,146 %. Jika dilihat per faktor, maka faktor 4 ( Keinginan untuk terorganisasi ) mempunyai hubungan yang sangat meyakinkan dengan stres kerja dan memberikan sumbangan efektif (SE=22,393 %) yang terbesar diantara ketiga faktor lain. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh faktor budaya perusahaan yang merupakan perusahaan asing, sehingga kedisiplinan pekerjanya diutamakan. Sedangkan untuk variabel kontrol (lama kerja dan tingkat pendidikan) hanya memberikan sumbangan sebesar 3,791 % terhadap stres kerja. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dihadapi bersifat rutinitas saja dan mudah dipelajari, sehingga kedua variabel itu kurang berpengaruh terhadap stres kerja. Menyadari besamya pengaruh kemampuan manajemen waktu terhadap stres kerja, maka disarankan agar penyelia lebih menyadari pentingnya pengelolaan waktu, dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen waktu, melatih diri, dan mengembangkan ketrampilannya. Sedangkan untuk perusahaan, diharapkan dapat memperkenalkan atau memberi pelatihan mengenai pengelolaan waktu untuk meningkatkan kualitas SDM

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 05 Dec 2012 03:45
Last Modified: 28 Sep 2020 12:02
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/1893

Actions (login required)

View Item View Item