Penerapan Pengendalian Sediaan Bahan Baku Kertas, Lem dan Cat yang Optimal bagi UD. Aneka di Surabaya

Kristiani, Lydia (2010) Penerapan Pengendalian Sediaan Bahan Baku Kertas, Lem dan Cat yang Optimal bagi UD. Aneka di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of M_4863_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
M_4863_Abstrak.pdf

Download (51kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/132573

Abstract

Industri manufaktur merupakan salah satu industri yang menopang kegiatan perekonomian di Indonesia, dimana salah satu jenis industri di dalamnya adalah industri media cetak. Kendala paling berat yang dihadapi industri media cetak maupun percetakan, yakni kenaikan harga bahan baku, terutama kertas yang terus berlanjut dan hampir terjadi setiap tiga bulan sekali. Permasalahan yang muncul terkait dengan persediaan bahan baku UD Aneka di Surabaya adalah kurangnya perhatian pada penentuan jumlah stock sediaan bahan baku. Sehingga yang terjadi akibat tidak adanya pengendalian sediaan yang diterapkan pada UD Aneka di Surabaya ini adalah stock yang ada di gudang sering mengalami kelebihan atau penumpukan, karena saat melakukan pembelian bahan baku tidak terdapat perhitungan khusus mengenai jumlah maupun waktu dalam melakukan pembelian, selama ini pembelian yang dilakukan badan usaha ini hanya berdasarkan perkiraan. Sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui pengendalian persediaan kertas, lem dan cat dan menentukan persediaan optimal dengan mengimplementasikan metode-metode Economic Order Quantity dalam pengelolaan persediaan kertas, lem dan cat, yang dimulai dengan menggunakan metode peramalan permintaan kertas, lem dan cat pada UD Aneka. Metode Economic Order Quantity digunakan untuk menetapkan berapa kuantitas barang yang dipesan setiap kali melakukan order sehingga dapat menghasilkan total biaya persediaan yang minimum. Dalam hal ini tingkat persediaan selalu diperhatikan dan bila jumlah persediaan mencapai posisi yang telah ditentukan, maka pemesanan dilakukan dalam jumlah tetap. Peramalan permintaan sebuah produk menentukan berapa banyak inventory yang dibutuhkan, berapa banyak produk yang dibuat dan berapa banyak material yang dibeli dari para supplier untuk bertemu dengan kebutuhan pelanggan yang diramalkan. Berdasarkan hasil pembahasan ditemukan bahwa biaya persediaan badan usaha Rp. 2.830.432.838 dan setelah menggunakan metode EOQ menjadi Rp. 2.176.882.268 dan secara keseluruhan terjadi selisih total biaya persediaan sebesar Rp. 653.550.570 atau sebesar 23,09%. Selain itu juga diketahui frekuensi pemesanan dengan menggunakan metode EOQ 228 kali, untuk frekuensi pemesanan lem 30 kali sedangkan frekuensi pemesanan cat 44 kali.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Economic Order Quantity
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Management
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 06 Aug 2014 08:45
Last Modified: 24 Mar 2021 14:53
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/20102

Actions (login required)

View Item View Item