Penerapan Fungsi Internal Audit Dalam Rangka Menunjang Pengendalian Manajemen Pada Persewaan Laser Disk LK Di Surabaya

Yap, Seriani Firmansyah (1998) Penerapan Fungsi Internal Audit Dalam Rangka Menunjang Pengendalian Manajemen Pada Persewaan Laser Disk LK Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1113_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1113_Abstrak.pdf

Download (105kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153703

Abstract

Berkembangnya teknologi di dunia dalam bidang elektonikabisa juga dilihat dari masyarakat Indonesia. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, termasuk salah satu negara peminat elektronika tertinggi di Asia. Adapun barang-barang yang banyak diminati saat ini seperti compact disk (CD) player, laser disk (LD) player dan yang terakhir adalah vidio compact disk (VCD) player di Indonesia. Pesatnya perkembangan pusat persewaan LD di Indonesia untuk propensi Jatim khususnya kota Surabaya bisa dilihat dari data Statistik yang diambil dari Gapaldi (Gabungan Palwa Laser Disk). Pada tahun1992 jumlah persewaan di Surabaya adalah 45 tempat persewaan LD sedangkan akhir tahun 1996 jumlah persewaan LD di Surabaya meningkat menjadi 100 tempat persewaan, kenaikannya berkisar 100 %. Angka ini belum termasuk persewaan LD yang tidak mendaftarkan atau persewaan LD yang menyewakan dengan cara dari pintu ke pintu yang mana biasa disebut persewaan keliling. Dalam skripsi ini pemeriksaan operasional dilakukan pada persewaan *LK" di Surabaya yang bidang usahanya bergerak pada bidang jasa penyewaan LD dan VCD. Pemeriksaan operasional dilakukan pada fungsi penyewaan yang mencakup prosedur penerimaan dari pemasok, prosedur penyewaan film dan prosedur pengembalian film. Pemeriksaan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : tahap pendahuluan, tahap pemeriksaan mendalam serta tahap pelaporan dan tindak lanjut. Tahap pendahuluan, bertujuan untuk memperoleh informasi secara umum dan informasi latar belakang dalam waktu singkat mengenai semua aspek yang berhubungan dengan organisasi, aktivitas, program/sistem dari entitas yang diperiksa. Tahap pemeriksaan mendalam, bertujuan untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap permasalahan, yang telah diidentifikasikan yang mana akan memberikan arah dan rencana konkrit untuk melangkah lebih lanjut. Tahap pelaporan dan tindak lanjut, bertujuan untuk membuat tujuan dan ruang lingkup penugasan, prosedur-prosedur yang dipergunakan, temuan-temuan khusus dan rekomendasi. Untuk mengevaluasi secara keseluruhan terhadap pemeriksaan operasional yang telah dilakukan tapi bukanlah berarti akhir dari kegiatan pemeriksaan kinerja. Dari pemeriksaan tersebut diperoleh temuan pada fungsi penyewaan menyangkut prosedur penerimaan dari pemasok, didapat bahwa adanya perangkapan fungsi antara bagian penerimaan dan bagian pembelian sehingga sering terjadi kecurangan dalam pencatatan, serta tidak adanya surat order pembelian film sehingga tidak dapat melakukan pengecekan internal atas kesesuaian film yang diterima dengan yang dipesan oleh bagian pembelian. pada prosedur penyewaan film, didapat pada saat penyewaan banyak anggota menggunakan kartu anggota yang bukan atas namanya, yang mananantinya anggota atas nama mengelak kalau melakukan penyewaan sehingga dapat merugikan persewaan "LK" karena kelalaian karyawan. Pada prosedur pengembalian film, didapat tidak tersedianya surat keterangan yang ditanda tangani oleh karyawan dan anggota jika anggota memecahkan film sehingga anggota bisa mengelak dari tanggung jawabnya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 18 Aug 2014 07:27
Last Modified: 18 Aug 2014 07:27
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/20258

Actions (login required)

View Item View Item