Penerapan Non Financial Measures Melengkapi Alat Bantu Financial Measures Sebagai Indikasi Pengukuran Kinerja Pada PT. X Di Surabaya

Kartika, Jeni (1997) Penerapan Non Financial Measures Melengkapi Alat Bantu Financial Measures Sebagai Indikasi Pengukuran Kinerja Pada PT. X Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of Ak_951_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
Ak_951_Abstrak.pdf

Download (132kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153855

Abstract

Dewasa ini dirasakan pertumbuhan ekonomi semakin pesat. ditandai dengan maraknya persaingan antar badan usaha. Untuk dapat mengantisipasinya, badan usaha dituntut untuk dapat mengelola badan usahanya secara efektif dan efisien. Sejalan dengan keadaan yang ada, badan usaha harus menunjukkan keunggulannya melalui kinerja yang telah dicapai. Untuk itu diperlukan akuntansi sebagai penyedia informasi. Selama ini keberhasilan kinerja suatu badan :usaha selalu mengandalkan pengukuran finansial seperti tingkat laba yang tinggi, untuk memberikan gambaran keberhasilan yang telah dicapai badan usaha dalam jangka pendek. Informasi finansial ini ada kalanya menimbulkan kesulitan dalam pengendalian aktivitas produksi sehingga dibutuhkan alat ukur lain sebagai pembanding agar dicapai suatu pengukuran kinerja yang lebih baik, antara lain Return on Investment termasuk juga contribution dan informasi non finansial. Pengukuran kinerja non finansial merupakan pengukuran secara fisik terhadap aktivitas badan usaha, untuk memberikan informasi yang bersifat operasional dan lebih terinci atas proses produksi yang sedang berlangsung, serta dillarapkan juga dapat memberikan umpan balik bagi pihak manajemen untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah perbaikan sehingga aktivitas produksi badan usaha dapat berjalan efektif dan efisien. Analisa dilakukan terhadap PT "X'' yang berlokasi di Surabaya, dengan judul skripsi "Penerapan Non Financial Measures Melengkapi Alat Bantu Financial Measures Sebagai Indilrasi Pengukuran Kinerja Pada PT "X" di Surabaya" , yang merupakan pabrik penghasil pipa baja. Dari analisis yang dilakukan pada PT "X'' diketahui selama ini PT "X" menggunakan informasi secara finansial untuk menilai keberhasilan kinerjanya melalui neraca dan laporan laba rugi. Dalam pembahasan ini pengendalian aktivitas produksi melalui pengukuran non finansial dilakukan pada kualitas, sediaan, kinerja mesin dan produktivitas, sedangkan pada informasi finansial berupa Return on Investment termasukjuga contribution. Penilaian kinerja operasional atas ROI dan contribution menunjukkan kinerja yang memuaskan. Peningkatan ROI ini berkaitan erat dengan terjadinya peningkatan pada profit margin ratio dan turnover ratio. Sedangkan peningkatan contribution mencerminkan semakin besar potensi badan usaha dalam menghasilkan laba. Pengendalian kualitas diukur melalui tiga area yaitu vendor performance, plant manufacturing performance dan customer performance. Dari pengukuran yang telah dilakukan menunjukkan kinerja yang rata-rata baik walaupun belum mencapai tingkat yang optimal karena masih adanya kerusakan pada proses produksi. Dari pengukuran perputaran dan hari sediaan menunjukkan bahwa masih perlu perbaikan-perbaikan agar bahan baku yang ada mempunyai tingkat perputaran yang baik dan sediaan tidak disimpan terlalu lama. Pengukuran terhadap kinerja mesin diketahui pada tahun 1995 tidak pernah terjadi kerusakan mesin yang membutuhkan penanganan serius, sedangkan dalam pengunaannya mesin rata-rata telah mencapai tingkat maksimal. Penilaian kinerja non finansial dilihat dari produktivitasnya dilakukan pada input bahan baku. Produktivitas yang baik berarti adanya efisiensi dan efektifitas dalam upaya penyediaan produk tanpa adanya perbaikan berulangulang yang dapat menyebabkan penambahan beban. Namun masih tampak kurangnya peningkatan efisiensi dalam pemakaian bahan baku. Diantara perhitungan-perhitungan kinerja finansial dan non finansial terdapat keterkaitan yang menunjukkan keduanya saling melengkapi. Perhitungan laba rugi yang menunjukkan peningkatan laba, seiring dengan peningkatan profit before taxes pada perhitungan contribution. Hal ini selaras dengan perhitnngan ROI yang menunjukkan peningkatan tingkat pengembalian investasi. Pengukuran kinerja keuangan yang menunjukkan kinerja badan usaha yang baik ini juga terjadi pada pengukuran kinerja non finansial pada PT "X'', namun dalam pengukuran non finansial lebih jelas terinci aktivitas apa yang masih perlu adanya perbaikan. Kinerja kualitas yang baik seimbang dengan semakin meningkatnya laba pada perhitungan kinerja finansial. Demikian juga dengan sediaan yang mengalami perputaran semakin baik sehingga dapat mengurangi pembebanan biaya. Hal ini terjadi pada kinerja mesin yang tidak terjadi kerusakan yang berarti sehingga tidak menambah beban perbaikan mesin. Produktivitas yang meningkatpun menunjukkan adanya efisiensi biaya dalam pemakaian input bahan baku. Hasil evaluasi pengendalian aktivitas badan usaha secara finansial dan non finansial pada PT "X'' secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik, namun masih diperlukan koordinasi secara menyeluruh atas investasi dan pembebanan, pcmakaian dan pengadaan bahan baku, pemakaian mesin yang maksimal, serta penggunaan input untuk proses produksi yang efisien, yang akhirnya dapat menunjang kelancaran proses produksi dan mempercepat proses pemenuhan produk kepada konsumen untuk meningkatkan kepuasan konsumen, yang akan berdampak pada keuntungan jangka panjang bagi badan usaha serta dapat meningkatkan daya saing badan usaha

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 16 Sep 2014 04:50
Last Modified: 16 Sep 2014 04:50
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/20720

Actions (login required)

View Item View Item