Dwiningsih, Endang (1997) Life Cycle Costing Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Rangka Penetapan Harga Jual Produk Pada PT. X Di Gresik. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_954_Abstrak.pdf Download (93kB) | Preview |
Abstract
Memasuki era industrialisasi dunia yang semakin berkembang dengan pesat menyebabkan banyak negara maju maupun negara yang sedang berkembang saling memproduksi barang dan jasa yang diharapkan dapat merebut pangsa pasar. Perkembangan ini sangat berpengaruh bagi badan usaha, terutama dalam menerapkan berbagai strategi untuk memenangkan persaingan dalam industrinya. Strategi yang dipilih akan sangat menentukan posisi badan usaha untuk melindungi dirinya dari tekanan pesaing dan menarik pelanggan. Oleh karena itu produk yang dibuat harus baik, berkualitas dan dengan harga yang bersaing. Strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup produk, maka perlu dipertimbangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Penetapan biaya harus tepat karena penetapan biaya yang keliru akan memberikan dampak bagi putusan yang diambil. Penetapan biaya atas produk memiliki berbagai cara tergantung manfaat penetapan biaya ini ditujukan bagi pihak ekstemal maka penetapan biaya atas produk adalah disamakan dengan penetapan biaya-biaya selama produksi atau biaya produksi. Sedangkan bila manfaat yang akan diambil nantinya berhubungan dengan putusan manajerial badan usaha seperti menilai profitabilitas, menetapkan lini produk yang akan diproduksi dan juga untuk perencanaan harga produk maka penetapan biaya ini adalah biaya yang banar benar terkait langsung dengan produk. Biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk selama usia hidupnya disebut daur hidup produk (life cycle costing). PT "X" merupakan badan usaha yang bergerak dalam industri sepeda. Dalam menghitung biaya produksi untuk suatu produk dilakukan secara konvensional yaitu dengan menjumlahkan semua biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Cara perhitungan seperti ini adalah perhitungan yang sempit karena biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk selama usia hidupnya. Secara keseluruhan biaya daur hidup dibagi atas biaya kategori utama yaitu: biaya pengembangan (development cost), biaya produksi (manufacturing costs) dan biaya logistik (logistic cost). Life cycle cost mengidentifikasikan biaya produk sejak awal penelitian dan pengembangan yang diawali dengan mengidentifikasikan kebutuhan dan selera masyarakat, lalu tahap produksi setelah itu tahap yang dikenal dengan biaya logistik, seperti biaya transportasi, iklan, distribusi, garansi dan lain sebagainya. Penetapan biaya yang dilakukan atas life cycle cost dapat memberikan informasi dan manfaat bagaimana keadaan produk nantinya jika produk tersebut tidak diproduksi lagi. Penetapan biaya daur hidup untuk putusan penetapan harga perlu juga didukung dengan adanya life cycle budget karena dalam life cycle budget dimungkinkan untuk melakukan penghematan biaya agar dapat mencapai life cycle cost yang minimum. Oleh karena itu menetapkan harga produk melalui penyusunan life cycle budget akan memberikan informasi yang lebih baik bagi manajemen untuk putusan perencanaan harga yang tepat.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 16 Sep 2014 06:24 |
Last Modified: | 16 Sep 2014 06:24 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/20726 |
Actions (login required)
View Item |