Ambarwati, Wahyu (2000) Penerapan Fraud Auditing untuk Mendeteksi Adanya Kecurangan pada Siklus Pembelian dan Pengeluaran Kas/Bank yang Terkait di PT. X Solo. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_1422_Abstrak.pdf Download (89kB) | Preview |
Abstract
Pengalaman menunjukkan bahwa profesionalitas dan etika dalam dunia kerja selama ini telah dikesampingkan oleh banyak pihak untuk kepentingan pribadi. Terjadinya krisis moneter yang menyebabkan naiknya harga bahan baku serta lemahnya sistem dalam badan usaha, memberikan peluang untuk terjadinya fraud. Penerapan fraud auditing akan memungkinkan pendeteksian terjadinya fraud. Keberadaan fraud auditing sebagai salah bentuk special audit menjelaskan cara-cara untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya fraud. Dalam siklus pembelian dan pengeluaran kas/bank, fraud yang umumnya terjadi dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu: ( 1) False expense report yang terjadi bila yang dicatat sebagai biaya adalah non business item, inflated items, fictitious items, dan duplicate items, (2) False supplier invoice jika tidak ada barang/jasa yang diterima, jumlah yang tercantum pada faktur lebih tinggi dari sebenarnya, dan kualitasnya telah dikompromikan, (3) False information yang mengakibatkan kerugian badan usaha. Berdasarkan basil pemeriksaan diketahui bahwa badan usaha belum memiliki struktur organisasi yang memadai yang ditunjukkan dengan adanya perangkapan fungsi secara vertikal yaitu fungsi penyimpanan dan penerimaan barang sehingga tidak ada internal check atas penerimaan barang, serta fungsi penyimpanan dan pencatatan kas yang memungkinkan penggunaan dana secara illegal. Kondisi tersebut didukung dengan sistem otorisasi yang tidak dijalankan sebagaimanamestinya pada transaksi retur pembelian dan kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dari unit organisasi yakni tidak diterapkannya imprest-fund system pada pengelolaan kas kecil dan tidak dilakukannya pemeriksaan secara mendadak atas kas yang berada di kasir. Selain itu belum terlaksananya praktik yang sehat dalam pengelolaan dokumen meliputi perancangan dokumen surat order pembelian yang memungkinkan bagian penerimaan mengetahui informasi harga dan bukti kas/bank keluar tidak dicap "lunas, setelah giro dibayar, turut menciptakan iklim yang kondusif terjadinya fraud. Akibat adanya perangkapan fungsi, badan usaha mengalami kerugian yakni: total sebesar Rp 10.227.910,00 akibat perbedaan kualitas dan kuantitas bahan baku/pembantu, penggunaan dana secara illegal total Rp 210.003.208,00, pelanggaran ketentuan dan kelalaian sebesar Rp 6.012.334,00, dan kerugian akibat pembayaran atas faktur yang sama yang telah dilunasi sebesar Rp 30.714.916,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraud benar-benar terjadi. Rekomendasi yang disarankan dapat dijadikan pertimbangan manajemen untuk mencegah kerugian lebih besar.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 21 Dec 2012 03:36 |
Last Modified: | 20 May 2014 04:56 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/2125 |
Actions (login required)
View Item |